LOGAR (Arrahmah.com) - Serangan misil AS dari pesawat tak berawak menewaskan sedikitnya tiga bocah Afghan dan melukai beberapa lainnya di wilayah Afghanistan selatan.
Tentara salibis AS menyerang rumah sipil selama operasi militer di provinsi Logar, lapor Press TV pada Minggu (1/5/2011).
Seorang perempuan dan anaknya yang berusia tujuh tahun juga terluka dalam serangan brutal ini.
NATO mengakui insiden tersebut dan membenarkan adanya korban sipil. Namun tidak memberikan pernyataan apapun.
Sementara itu, sejumlah besar pemimpin suku turun ke jalan melakukan aksi protes, mengutuk serangan tersebut dan menyeru untuk mengakhiri serangan mematikan terhadap sipil.
Di awal tahun lalu, PBB mengatakan sedikitnya 9.000 sipil Afghan telah tewas dalam serangan militer sejak tahun 2007. PBB yang notabene antek Amerika Serikat, mengklaim bahwa sebagian besar kematian sipil disebabkan oleh serangan “militan”. Namun rakyat Afghan tidak buta dan tidak bodoh, mereka lebih tahu fakta di lapangan dan tidak akan mudah mempercayai hasutan PBB.
Baru-baru ini Mujahidin Imarah Islam Afghanistan mengeluarkan pernyataan tentang dimulainya “Operasi Badar” pada awal musim semi ini. Dalam pernyataannya, Mujahidin memperingatkan warga sipil agar tidak mendekati tempat-tempat yang akan menjadi target serangan mereka.
Sentimen anti-AS dan anti-NATO kian kuat bergema di seluruh Afghanistan. Semoga ini merupakan awal dari berakhirnya penjajahan salibis asing di negeri kaum Muslim Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.com)