WASHINGTON (Arrahmah.com) - Kebohongan demi kebohongan terus dikoarkan oleh Amerika dalam memperburuk citra Syaikh Usamah. Trik pemakaman di laut, sampai dongeng keberhasilan “pasukan” AS dalam membunuh Syaikh usamah tidak juga membuat mereka berhenti dalam membodohi kaum muslimin.
Setelah pemerintah Iran menyatakan pihak intelejen Iran mendapatkan laporan yang dapat dipercaya tentang meninggalnya Syaikh Usamah beberapa waktu sebelum operasi militer AS, kini AS mengeluarkan kebohongan murahan lagi. Yakni berita tentang ditemukannya video porno di tempat “persembunyian” Syaikh usamah.
Demikian yang dikatakan pejabat AS seperti yang dilansir Reuters pada Jumat (13/5/2011), yang bahkan namanya pun tidak diketahui. Belum lagi pengakuan bahwa pejabat tersebut tidak bisa mengungkapkan dengan pasti dimana ditemukannya video tersebut.
Laporan dari Abbottabad menyatakan, jaringan internet atau kabel komunikasi di rumah Syaikh Usamah itu diputus. Bagaimana mungkin penghuni rumah tersebut memiliki video porno.
Banyak berita pernyataan yang patut dicek dan ricek kebenarannya. Sejarah membuktikan pernyataan AS tidak bisa dipercaya 100 persen. Mereka mengeluarkan pernyataan seenaknya demi meluluskan keinginan mereka saja.
Hal ini terbukti dengan pernyataan George Bush tentang adanya senjata pemusnah massal di Irak hingga diperlukannya aksi untuk menginvasi Irak. Nyatanya, setelah waktu berlalu, Saddam berhasil digulingkan, dan AS telah membuat peta proyek minyak di Irak, dengan entengnya George Bush (laknatullah) itu berkata, bahwa di Irak memang tidak ditemukan senjata pemusnah massal.
Sungguh menggelikan! Demikianlah sifat licik AS yang tak pernah usang dari hari ke hari. Meskipun pergantian presiden terus dilakukan, toh semua itu tak merubah apapun kebijakan AS terhadap Palestina, dan tidak memberi keuntungan sedikitpun bagi kaum muslim.
Kita tunggu kebohongan apa lagi yang akan mereka sebarkan. Dan saat itu pula, kita tunggu pembalasan dari kaum muslimin dan tentunya balasan Allah yang kelak akan menjadikan mereka semua sebagai kerak-kerak yang abadi di neraka. Wallohua’lam. (rasularasy/arrahmah.com)