Jum'at, 24 Februari 2012 07:35:37
AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Ribuan rakyat Afghan yang marah atas tindakan tentara salib yang membakar Al-Qur'an di pangkalan Udara AS di Bagram, pada hari Kamis (23/2/2012) masih turun ke jalan-jalan di seluruh Afghansitan selama tiga hari berturut-turut untuk memprotes tindakan barbar pasukan AS-NATO tersebut.
Berdasarkan laporan dari provinsi Nangarhar, rakyat Afghan di distrik Khogaini di provinsi tersebut melakukan demonstrasi besar-besaran pada hari Kamis pagi atas pembakaran salinana kitab suci Al-Qur'an oleh pasukan penjajah di Bagram. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan menyumpahi AS dan bonekanya, "Mati untuk Amerika!", "Mati untuk Karzai!". Sementara rakyat Afghan meneriakkan dukungan terhadap Taliban (Imarah Islam Afghanistan), "Hidup Taliban!".
Para demonstran yang marah menyerbu pangkalan Udara AS-NATO di Bagram dan para salibis membalas dengan menembaki para demonstran. Pada waktu yang sama, seorang tentara Afghan, dengan semangat iman sejati, membelot dan menembaki para salibis.
Menurut Mujahidin Imarah Islam Afghanistan, tentara Afghan itu menyerang balik para tentara salib AS-NATO dan menembak mati lebih dari 10 tentara salib, sementara sejumlah lainnya mengalami luka-luka dan ia berhasil melarikan diri dan bergabung dengan para demonstran. Berbeda dengan laporan sebelumnya yang dikatakan pejabat NATO bahwa hanya 2 tentaranya yang tewas dalam serangan tersebut.
Saksimata di tempat kejadian mengatakan bahwa sekitar lebih dari seratus tentara Afghan telah tewas dan terluka oleh tembakan tentara salib karena tentara Afghan menyerang balik mereka.
Di kota Maimana, ibukota Faryab mengepung pangkalan militer NATO dan pangkalan PRT, membunuh setidaknya 6 tentara salib NATO dan melukai sejumlah lainnya. Lebih dari 15 tank musuh dan truk suplai juga hancur terbakar, dimana lebih dari 30 demonstran Muslim telah syahid (insya Allah) dan beberapa lainnya mengalami luka-luka karena tembakan tentara salib. (siraaj/arrahmah.com)