Senin, 24 Rajab 1434 H / 3 Juni 2013 15:23
INGGRIS (Arrahmah.com) – Seorang mualaf Inggris dikabarkan memasuki kantor polisi dan mengatakan bahwa dia ingin menculik dan membunuh Pangeran Harry, seperti dilansir Daily Mail pada Ahad (2/6/2013).
Polisi mengatakan bahwa Ashraf ditangkap setelah mendatangi kantor polisi dan membuat ancaman, sehari setelah seorang tentara Inggris tewas di jalan London pada 22 Mei, lansir Huff Post.
Belum jelas mengapa Ashraf Islam – yang dulunya bernama Mark Townley – menyatakan hal tersebut dengan cara seperti itu.
Petugas yang kemudian menangkapnya, mengidentifikasi Ashraf sebagai seorang Muslim berusia 30 tahun yang telah melakukan pencarian internet dengan kata: ‘menculik’, ‘senjata’ dan ‘van’ di laptop-nya.
Mereka juga menemukan bahwa dia telah mengunjungi situs web “teroris” dan senjata api.
Dua hari kemudian, Ashraf yang tidak mempunyai alamat tetap tersebut mengaku bersalah di Pengadilan Uxbridge Magistrates di London Barat karena telah mengancam untuk membunuh Harry.
Harry telah bertugas di Afghanistan dan merupakan pendukung “Help for Heroes” – sumbangan yang ditujukan untuk Rigby, tentara Inggris yang dibunuh di Woolwich.
penjajah harry
Harry
Harry disebut sebagai salah satu sasaran Taliban karena perannya dalam pendudukan Inggris di Afghanistan dan dalam sebuah wawancara dia pernah mengkalim bahwa dia telah membunuh “gerilyawan” Taliban dalam tugasnya.
Ashraf dimasukkan ke dalam tahanan untuk menunggu hukuman.
Polisi menyelidiki apakah dia adalah bagian dari jaringan “teroris” dan memeriksa rincian perjalanannya ke Timur Tengah pada tahun 2010.
Sebelum memeluk Islam, Ashraf Islam yang dulunya hanya dikenal sebagai Townley ini, dilaporkan pernah keluar masuk penjara dengan beberapa tuduhan tindak kejahatan pada tahun 2008, dan terakhir pada tahun 2011 lalu, dia baru dibebaskan dari penjara dalam kasus penipuan.
Namun keluarnya dia dari penjara kali ini berbeda, dia telah mengalami “transformasi”.
Setelah dibebaskan, dia tampil lebih berotot dan dengan jenggot panjang.
Menjawab “transformasi” yang dialaminya itu, dia menyatakan bahwa dia telah memeluk Islam.
Dia mengaku telah berubah dari seorang non-praktisi Kristen menjadi bagian dari praktisi Muslim. (banan/arrahmah.com)