View Full Version
Selasa, 30 Dec 2014

Dulu, yang Merayakan Tahun Baru itu Umat Kristiani

Assalamualaikum wr wb bpk/ibu/sdr yang peduli...

Semasa kecilku di Tapanuli Selatan (Tapsel)...yang merayakan Tahun Baru itu adalah ummat kristiani.... muslim tidak pernah merayakan dan saya kira hampir semua daerah di waktu jajahan Belandapun...hingga masa orde lama tidak merayakan Tahun Baru... Setelah merdeka.. .apalagi masa orde baru... kristiani dengan piawai menjadikan perayaan Tahun Baru itu semacam kewajiban untuk dirayakan berdalih globalisasi/mendunia peralihan tahun. Sampai-sampai sekarang harian republika/pentolan agama/tokoh mengadakan acara zikir bersama/muhasabah dan lain-lain judul  sebagai bentuk merayakannya.

Ahook sudah berencana untuk merayakannya. Maaf jika itu anggaran pemerintah daerah, saya sangat tidak setuju dan kita protes saja. Sebab itu bukan urusan negara. Itu urusan ummat kristiani. Kalau kita ikut merayakannya berarti kita pilih kasih terhadap Tahun Baru Cina dan Hindu Bali.

Aneh bin ajaib. Din Syamsudin, ketua MUI dan Muhammadiyah., menghukumi ucapan Selamat Natal itu biasa saja. Bukan merasa persetujuan bahwa Jesus itu putera Tuhan...ah...ada-ada saja... Sedang kan Nabi Muhammad 14 abad yang lalu tidak pernah melakukannya... kok banyak "ulama"ahir zaman ini yang meniru rahib jahudi/Nasrani... menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal artagfirullooh...apa yang dicari..??

Untuk itu saudaraku yang peduli...bersuaralah dan mari kembali ke Masjid...mendirikan sholat berjamaah sebagaimana nabi dan sahabat mencontohkannya 14 abad yang lalu... Sholat itu amal kita yang pertama di hisab...jika benar sholatnya baru amal lain diperiksa....berlakulah sholat itu mencegah kita berbuat maksiat...dan sholat itu membedakan muslim dari non muslim.... Sudahkah kita cinta masjid dan berhenti urusan apa saja...menujumasjid/musholla... jika azan dikumandangkan...???

Mari tanam pohon terutama kurma, buat sumur resapan/resapan dalam atau KTA di lingkungan masing-masing....jangan buang sampah sembarang...jangan jadikan sungai itu toilet terpanjang di dunia...mematikan ikan yang jadi mahluk Tuhan untuk kehidupan ummat manusia...Dakwah bil hal diutamakan saat ini dan kita ummat Islam jangan jadi penonton dan tukang kritik...berbuatlah.... urus diri sendiri kita bukan munusia jajahan lagi.. [PurWD/voa-islam.com]

  • Dikirim oleh Al fakir Rusli

latestnews

View Full Version