Oleh:
Siti Humairoh
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI
BETAPA ruginya manusia ketika ia hidup di dunia ini tanpa tujuan. Betapa sengsaranya ia ketika ia tidak lebih dari seekor binatang, tidak ada yang dipikirkan selain makan, minum dan tidur. Tidak pernah mengetahui rahasia keberadaanya dalam kehidupan ini. Ataupun mencari apa tujuan dirinya diciptakan di dunia ini. Lingkungan yang mendukung belum tentu dapat membuat seseorang untuk menggerakkan hatinya dalam jalan kebaikan. Lingkungan yang belum tentu mendukung juga belum tentu mendukung untuk menjadikan dirinya tidak baik. Karena yang memiliki kuasa mutlak akan hidayah hanyalah Ia Sang Pembolak Balik Hati Manusia, Allahu Subhanahu Wa Ta’ala.
Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. adalah surat Al- ‘Alaq ayat 1-5. Dalam surat tersebut Allah menyuruh dari setiap hambanya untuk dapat membaca. “Iqra bismirabbikal ladzi khalaq” bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Ayat ini menjelaskan bahwa hal yang pertama kali harus menjadi kelebihan adalah membaca. Membaca adalah gudangnya dari segala ilmu, baik itu ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Membaca adalah hal yang sangat penting. Karena dengan membaca kita dapat mengerti akan suatu makna yang terkandung.
Apakah membaca harus selalu berkaitan dengan tulisan? Jawabannya tidak. Allah menyuruh kita bukan hanya untuk bisa membaca sebuah tulisan –tulisan saja. Melainkan kita juga diperintahkan untuk dapat membaca simbol –simbol, gambar –gambar, bahkan keadaan alam sekalipun dapat kita baca. Dalam Quran surat Ali-‘Imran ayat 190 yang artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda- tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”Dari ayat ini Allah menyuruh hamba –hambanya untuk berfikir dari setiap kejadian yang dialami baik siang maupun malam. Karena disetiap kejadian pastilah memiliki pelajaran yang terkandung didalamnya.
Membaca bukan hanya sekadar memahami suatu tulisan dalam buku ataupun dalam media lainnya. Namun membaca juga dapat diartikan untuk membaca perilaku seseorang, kebiasaannya, apa yang ia suka dan lain sebagainya. Konteks membaca sangatlah banyak namun kebanyakan orang masih mengartikan sempit dari kata membaca. Mayoritas mengartikan kalimat membaca ialah membaca tulisan yang ada dibuku atau di sebuah kertas itu adalah sebuah bacaan.
Allah swt. menciptakan Nabi Adam as. sebagai manusia pertama yang diciptakan dari tanah begitupula dengann penciptaan Hawa yang diciptakan dari tanah yang berbeda warna dari Nabi Adam as. hingga seperti sekarang yang dapat kita lihat mengapa warna kulit kita yang berbeda – beda. Dari sebuah penciptaan dapat kita membaca bukan? Ya membaca sebuah ciptaan yang sangat sempurna tanpa cacat sedikitpun. Dari penciptaan pula dapat kita lihat bagaimana pembentukan manusia selanjutnya setelah Nabi Adam as. dan Hawa yang diciptakan dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian segumpal darah, kemudian dari segumpal darah itu menjadi segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna (QS. Al-Hajj : 5)
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Membaca bukanlah suatu hal terpaku pada suatu tulisan saja. Membaca dapat kamu lakukan dimanapun dan kapanpun. Bacalah bacalah bacalah!, agar kamu memahami.*