LGBT Mengulang Sejarah Kaum Sodom

SURAT PEMBACA: 

Kamis 14 Desember 2017sekitar pukul 23.45 wib telah terjafi gempadi sekitar wilayah Jawa yang berpusat di dearah tasikmalaya. Jejafian itu telah mengingatkan kita bahwa siang itu MK telah telah memutuskan bahwa LGBT dan zina bukanlah tindakan kriminal.

Sungguh ini adalah teguran dari Allah SWT terhadap umat manusia, karenavtelah menfabaikan apa yang telah menjafi larangannya. Bahkan ketua MUI KH. Makhruf Amin memprotes dengan keputusan MK tersebu, karena bertentangan dengan nilai agama.

Bila dilihat dari berbagai aspek, LGBT dan zina merupakan aktivitas yang melanggar norma, diantaranya :

1. Berdasarkan ilmu  agama: kumpul kebo, zina adalah perbuatan yang keji dan menjijikkan yang pantas diberi hukuman bagi yang melakukannya.

2. Berdasarkan sosial: secara etika LGBT dan zina merupakan perbuatan yang menjijikkan dan bisa menimbulkan benturan antara umat Islam yang taat dengan aturan negara yang  berdasarkan HAM.

3. Berdasarkan kesrhatan: perbuatan LGBT dan zina ini dapat menimbulkan penyakit menulat seperti HIV/Aids.

4. Berdasarkan keberlangsungan hidup: LGBT bisa merusak fungsi biologis mereka.

Allah SWT mengatur manusia berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan, bukanlah laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Ketika Allah mengharamkan sesuatu pasti itu buruk, dan pasti menghancurkan manusia, karena keberlangsungan manusia akan punah.

Namun saat ini akibat dari penerapan aturan yang bukan berasal dari sang pencipta maka atas nama HAM LGBT dan zina malah dilindungi bahkan diusahakan agar diakui dan diterima.

Sungguh mereka hanya melihat kesenangan dunia dan hanya mengikuti nafsu syahwat saja, tanpa melihat bahwa semua ini akan dimintai pertanggung jawaban di yaumil akhir. Maka untuk dapat mencegah kehancuran dunia ini, kita membutuhkan seorang imam (kholifah) dalam sebuah negara Khilafah yang akan menjalankan dan menerapkan syariat Islam secara kaffah.

Adalah menjadi tugas umat Islam untuk mengembalikan  Khilafah di bumi ini yang berdasarkan mahaj kenabian.

Kiriman Iis Cahyati