View Full Version
Selasa, 26 Jun 2018

Masjid, Persatuan dan Kekuatan

Sahabat VOA-Islam...

Tidak ada yang meragukan, bahwa masjid adalah tempat persatuan bagi kaum muslimin. Didalamnya,  tidak ada perbedaan, kaum muslimin benar-benar melebur menjadi satu kesatuan.

Lihatlah ketentuan dalam shaf memiliki pedoman, yang terlebih dulu datang dia berhak mengisi shaf/barisan terdepan. Disana, tidak ada perbedaan jabatan,  status sosial, ataupun status duniawi lainnya.

Bahkan ketika shalat akan didirikan,  shaf pun akan diatur sedemikian rupa. Diluruskan dan dirapatkan. Supaya tidak ada celah syaitan untuk menggoda. Dari hal ini terdapat gambaran bahwa seperti itulah sesungguhnya persatuan umat muslim. Saling meluruskan dan merapatkan barisan, supaya terajut ukhuwah islamiyah yang kuat, tanpa menyisakan tempat bagi musuh Islam untuk merongrong pertahanan dari dalam.

Namun sayangnya,  hari ini kita dapati kondisi yang berbeda. Akibat kemunduran berfikir yang terjadi dikalangan kaum muslimin, urusan merapatkan dan meluruskan shaf tidak lagi menjadi sebuah keharusan saat melakukan shalat berjamaah.

Terkotak-kotak oleh individualisme yang terhampar pada sepotong sajadah lebar. Akibatnya, tidak terjalin ukhuwah islamiyah sebagaimana yang dimaksudkan. Padahal dalam banyak hadits, Rasulullah SAW telah memperingatkan hal ini.

Luruskanlah shaf-shaf kalian, karena sesungguhnya lurusnya shaf termasuk kesempurnaan shalat. [HR Muslim].

Luruskan dan janganlah shaf kalian bengkok sehingga berakibat hati kalian berselisih. [HR Muslim].

Luruskan shaf, ratakan bahu-bahu kalian, tutupi celah dan bersikap lunaklah terhadap tangan tangan saudara kalian (mudah diatur untuk meluruskan dan merapatkan shaf). [HR Abu Daud dan shahih].

Belum lagi stigma yang dilabelkan oleh beberapa pihak yang menyebutkan masjid sebagai salah satu sarang munculnya pergerakan radikal semisal teroris. Sehingga seluruh aktifitas masjid tak luput dari pantauan pihak berwenang. Pada gilirannya tak sedikit muslim yang terpengaruh, dan menyebabkan mereka menjauh dari Masjid maupun aktifitas-aktifitas didalamnya. Akhirnya Masjid pun di tinggalkan.

Jika sudah demikian kondisinya, sangat wajar jika persatuan tak tercipta dan berimbas pada hilangnya kekuatan kaum muslimin. Dengan lemahnya persatuan, musuh Islam dengan mudah memecah belah, memfitnah dan mengadu domba kaum muslimin. Kondisi ini sengaja dicipta untuk memendam kebangkitan. Dan demikianlah yang sangat di inginkan oleh para musuh Islam.  Karena kebangkitan kaum muslimin dalam persatuan aqidah Islam, ibarat mimpi buruk bagi mereka.

Seyogyanya kaum muslimin menyadari akan hal itu. Lurus dan rapatkanlah shaf shalat kita,  sebagai langkah awal persatuan umat Islam.

Jangan pernah termakan dengan framing jahat yang coba dihembuskan, karena sesungguhnya Masjid merupakan tempat terpenting bagi kaum muslimin. Di sanalah ukhuwah terjaga, kekuatan terpelihara. Mari kita mulai kebangkitan dari tempat suci kaum muslimin,  Masjid. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version