View Full Version
Senin, 30 Jul 2018

Kembali Pada Al Quran dan Petunjuk-Nya Dengan Berislam Kaffah Di Dalam Kehidupan

Oleh: Winda Sari (Mahasiswi)

Al-Quran adalah kitab suci ummat Islam. Al Quran diturunkan sebagai pedoman hidup manusia. di dalamnya terdapat seruan-seruan kepada ummat manusia untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan beramal sholih.

Tidak ada keraguan di dalam Al Quran karena Al Quran adalah kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.

Rasulullah SAW pernah bersabda “Kutinggalkan dua perkara bagimu yang jika engkau pegang teguh niscaya engkau tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Al Quran dan Sunnah”

Maka dapat dikatakan bahwa seorang muslim hendaknya berpegang teguh pada agamanya dengan menjadikan Al Quran sebagai penghias hidupnya dan penyejuk hati dikala sedang gundah. Al Quran tidak hanya dibeli, ditaru di lemari dan dibiarkan atau ditaru di dalam rak hingga berdebu dan menyentuhnya ketika membersihkan debu yang menempel pada Al Quran.

Al Quran juga tidak hanya dibaca saja, tetapi diamalkan apa yang ada di dalamnya, karena Al Quran merupakan petunjuk maka siapa saja yang mengamalkan apa yang ada di dalam Al Quran niscaya tidak akan tersesat selama-lamanya. Termasuk persoalan politik dan hukum.

Islam tidak hanya berbicara masalah sholat, zakat, puasa, haji tapi juga masalah politik yang menyangkut sistem dan hukum yang digunakan. Jika sistem dan hukum yang digunakan itu tidak sesuai yang ada pada Al Quran sebagai kalamullah, maka niscaya ia akan tersesat karena lepas dari petunjuk-Nya, sudah pasti dalam mengurusi urusan ummat akan semrawut atau tidak karuan.

Sedangkan apabila sistem dan hukum yang digunakan itu sesuai dengan firman-Nya, niscaya ia telah menjadikan Al Quran sebagai petunjuk dan ridho-Nya akan menyertainya.

Seperti halnya saat ini, di mana sistem dan hukum yang digunakan jauh dari petunjuk Al Quran, jauh dari syariat-Nya. Maka yang terjadi, banyak ummat yang hidupnya sudah terpengaruh sekularisme (memisahkan agama dengan kehidupan). Banyak ummat yang sebenarnya muslim, tapi tingkah polahnya sama sekali tidak mencerminkan bahwa dia itu seorang muslim. Ini akibat dari tidak diterapkannya sistem Islam.

Allah berfirman:

Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.  (Al Maidah: 49)

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?  (Al Maidah: 50)

Ayat di atas menunjukkan bahwa hukum Allah lebih baik, termasuk sistem dan hukum yang diterapkan saat ini yang sudah jauh dari tuntunan Al Quran dan petunjuk-Nya.

Jika hal ini dibiarkan, akan banyak kerusakan-kerusakan yang timbul di muka bumi yang disebabkan oleh manusia itu sendiri dengan tidak mau berpegang teguh pada tali agama-Nya, Al Quran hanya dijadikan pajangan dan hanya dibaca ketika bulan ramadhan, selepas itu Al Quran kembali dibiarkan begitu saja. Padahal di dalam Al Quran banyak sekali petunjuk yang bisa mengantarkan ummat manusia menuju ridho dan surga-Nya.

Allah juga berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (Al Baqarah : 208)

Selain QS Al Maidah ayat 49-50 yang memerintahkan ummat manusia untuk memakai hukum dan aturan Allah dan bahwasannya hukum Allah di ats segalanya, maka pada QS Al Baqarah menjelaskan bahwa untuk memakai hukum dan aturan Allah itu harus berislam secara kaffah atau secara keseluruhan. Karena apabila islamnya setengah-setengah maka hukum manusia yang rusak masih akan bisa berkeliaran dalam kehidupan.

Kembali pada Al Quran dan petunjuk-Nya dengan berislam kaffah di dalam kehidupan itu wajib dilakukan untuk kemuliaan dan kemashlahatan ummat. Tidak ada yang lebih baik lagi selain menerapkan islam sebagai sistem dan ideology ummat manusia.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam (Ali Imran ; 102). [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version