Oleh: Merli Ummu Khila
Mendominasi nya agama Islam di dunia tidak membuat ummat menjadi satu, Saat ini umat Islam tersekat nasionalisme, paham yang sengaja di tancapkan kaum penjajah membuat ummat meyakini bahwa membela negara jauh lebih penting dari membela sesama muslim. mencintai negeri sendiri jauh lebih penting dari pada mencintai sesama muslim
Islam tanpa pemimpin membuat ummat terpecah belah, jumlah yang banyak tidak membuat semakin kokoh persatuan tetapi justru tercerai berai, masing-masing golongan merasa paling benar, dan merasa paling mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah. Ummat islam bak buih di lautan, banyak tapi tiada kekuatan.
Hal ini bisa terjadi karena islam tiada yang memimpin, tidak ada seseorang tempat ummat bersandar dari setiap permasalahan seperti kaum Nasrani yang mempunyai Paus di Patikan yaitu Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia.
Islam tanpa pemimpin membuat ummat seperti terjebak dalam labirin yang panjang, tanpa tahu dimana dan kapan ada jalan keluarnya, calon pemimpin saat ini berlomba mengajak umat mengikuti nya berjalan memasuki labirin yang dia sendiri tidak tau kemana jalan keluarnya.
Hanya menebak-nebak jalan apa yang akan ditempuh tanpa peta yang memandu, mengikuti saja teriakan-teriakan dari luar yang tidak jelas, ummat yang di belakang hanya mengekor pemimpinnya tanpa tahu akan dibawa kemana, ujung - ujung nya menemui jalan buntu.
Kedzaliman merajalela pada umat muslim di berbagai negara salah satu sebab karena islam tanpa pemimpin, sebut saja muslim di Palestina, Afghanistan, Syria, Suriah, muslim Rohingya di myanmar, muslim Uigur di China, Pattani dan sebagian muslim minoritas di berbagai negara. Pemimpin - pemimpin negara muslim tidak berani vokal dalam mengecam tindakan brutal Israel terhadap muslim tekanan Amerika yang menjadi biang keladi segala kedzaliman terhadap muslim Palestina. Itu semua terjadi karna islam tanpa pemimpin.
Kokoh nya sekat nasionalisme yang dibangun oleh pemikiran asing sehingga hilang nya rasa mencintai saudara muslim ditambah lagi system yang mengungkung ruang gerak negara sehingga sulit untuk mengerahkan pasukan demi membela saudara sesama muslim.
Dalam Islam pemimpin disebut dengan Khalifah. Khalifah (Ar.: Khaliifah adalah wakil, pengganti atau duta). Sedangkan secara istilah Khaliifah adalah orang yang bertugas menegakkan syariat Allah SWT, memimpin kaum muslimin untuk menyempurnakan penyebaran syariat Islam dan memberlakukan kepada seluruh kaum muslimin secara wajib, sebagai pengganti kepemimpinan Rasulullah SAW
Jadi tidak akan bisa seorang muslim berislam secara menyeluruh sesuai dengan perintah Allah dalam QS Al-Baqarah [2]: 208-209) tanpa adanya Khalifah.
Sedangkan pemimpin tidak akan terpilih tegaknya daulah atau negara yang bersystemkan Islam. Jadi selama system di negara - negara islam tidak menganut system islam maka tidak akan ada penyelesaian atas semua masalah yang membelit umat, tidak ada solusi terbaik selain islam.
Karena islam rahmatan Lil alamin maka system islam tidak hanya untuk umat Islam tetapi semua makhluk dijamin ke sejahtera annya oleh negara, jadi tidak lah benar jika ada yang mengatakan bahwa islam tidak bisa di terapkan karena tidak semua penduduk bumi beragamakan islam.
Di dalam Islam bahkan memperlakukan tumbuh an pun diatur seadil-adilnya apalagi umat lain yang juga makhluk Allah. [syahid/voa-islam.com]