View Full Version
Sabtu, 11 May 2019

Ramadhan, Perjuangan Mewujudkan Junnah

 

Oleh:

Novita Tristyaningsih

 

BULAN suci Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Dimana umat muslim di dunia melaksanakan puasa, shalat tarawih, dan berbagai ibadah maghdah lainnya. Bulan ramadhan merupakan bulan Al-Qur'an, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran. Pahala di bulan ini di lipat gandakan, ampunan Allah di buka selebar-lebarnya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan.

Di Bulan Ramadhan terdapat peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sepanjang sejarah. Seperti, Sukses perang Badar, penaklukan kota Makkah, perang Qadisiyah mengalahkan Persia, menghancurkan Romawi di Tabuk, Sirakusa, maupun Manzikert, penaklukan Andalusia. Kekalahan Tartar Mongol oleh Sultan Qurtuz, kemenangan Shalahudin atas pasukan salib Jerusalem hingga sukses Mesir mengalahkan Israel terjadi di bulan Ramadhan. Kemerdekaan negara Indonesia juga terjadi di bulan suci ini. Bulan Ramadhan adalah bulan jihad. (Jurnalislam.com)

Shaum Ramadhan adalah junnah. Yakni perisai individu agar senantiasa terjaga ketaatan dan terjaga dari kedurhakaan. Luar biasa istimewa bulan yang penuh keberkahan ini. Dari berbagai peristiwa tersebut menyatakan bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan perjuangan. Akan tetapi, Ramadhan tidak hanya bertujuan mewujudkan keshalehan individu tapi juga keshalehan umat. Karena hakekat taqwa adalah mewujudnya ketaatan pada seluruh aturan Islam baik terkait individu, keluarga, masyarakat maupun negara. Bahkan imam yg menegakkan syariat Islam disebut jg sebagai junnah.

Saat ini ketaatan pada seluruh aturan Islam tidak terwujud. Karena aturan-aturan Islam tidak diterapkan pada seluruh aspek kehidupan. Padahal Allah SWT memerintahkan di dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah (208), "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagi kalian.

Menurut Imam Qurthubi, kata kâffah  berfungsi sebagai hâl (penjelasan keadaan) dari kata al-silmi (Islam) (Tafsir al-Qurthubi, III/18). Artinya, melalui ayat ini Allah SWT menuntut orang-orang yang masuk Islam untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan (total). Mereka tidak boleh memilih-milih maupun memilah-milah sebagian hukum Islam untuk tidak diamalkan. Pemahaman ini diperkuat dengan sabâb an-nuzûl ayat ini—sebagaimana diterangkan di atas—yang  menolak dispensasi beberapa orang Yahudi ketika hendak masuk Islam untuk mengamalkan sebagian isi Taurat.

Maka di bulan barokah ini, mari kita tingkatkan kedekatan kepada Allah serta perjuangan untuk menerapkan perisai bagi agama Allah. Agar seruan-seruan Allah dan rasul-Nya bisa di terapkan dalam segala aspek kehidupan. Sehingga terwujud ketaqwaan individu, masyarakat, dan negara. Semoga pertolongan Allah segera bagi kemuliaan Islam dan kaum muslimin.

 


latestnews

View Full Version