Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Judul tulisan di atas sengaja dituliskan Covid-19:2-9-19 tentu ada makna tersendiri. Latar belakang penulisan judul tersebut tentu terkait dengan penyebaran virus corona (Covid-19) yang dinyatakan positif di Indonesia.
Sejak resmi diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3/2020) dinyatakan positif dua orang terjangkit Covid-19, sepekan kemudian pada Senin (9/3/2020) meningkat jumlahnya menjadi 19 orang. Sehingga judul tulisannya Covid-19:2-9-19, maknanya pada tanggal 2 Maret berjumlah dua orang, sedangkan pada tanggal 9 Maret berjumlah 19 orang.
Peningkatan yang cukup signifikan jumlah penyebaran Covid-19 dari 2 menjadi 19 orang dalam sepekan dari negeri yang semula mengklaim wilayahnya Zero Corona, tentu perlu perhatian khusus dari para penentu kebijakan negeri ini.
Tiba saatnya untuk masalah penyebaran virus yang satu ini hendaknya informasi ke publik hanya melalui satu pintu saja. Para pejabat publik hendaknya untuk bisa menjaga "lisannya" agar tidak berkomentar yang membuat runyam suasana.
Tidak ada lagi pejabat publik yang berkomentar bahwa Covid-19 tidaklah berbahaya dibanding dengan virus radikalisme, tidaklah seberbahaya TBC, lebih rendah tingkat kematian Covid-19 dibanding dengan flu biasa seperti batuk pilek, demam berdarah, atau diare dan lain sebagainya, yang kesemuanya komentarnya terkesan meremehkan bahaya Covid-19.
Ingatlah, virus corona yang merupakan makhluk ciptaan-Nya, makhluk kecil yang tak bisa dilihat oleh kasat mata tapi sudah dapat merontokkan kecongkakkan atau kesombongan manusia. Covid-19 melumpuhkan kesombongan pemimpin China, meluas ke negeri syiah Iran yang ritual sesatnya menjilat-jilat tembok pemakaman imam-imam mereka sehingga mempercepat penularan, yang kesemuanya semoga menjadi bahan introspeksi diri bagi kita sebagai manusia ciptaan-Nya.
Tidak pada tempatnya lagi para pejabat publik negeri ini menganggap remeh penyebaran Covid-19 ini, karena sekuat klaim negeri China pun tak berdaya menghadapi makhluk Allah yang tak terlihat kasat mata yang diberi nama oleh manusia bernama virus corona atau Covid-19 ini.