View Full Version
Kamis, 18 Mar 2021

Penentang Alquran

 
Oleh:
 
Novita Ekawati
 
 
PARA penentang al Qur'an akan selalu punya cara untuk menjauhkan Alquran dari penganutnya, sedangkan para pecinta Qur'an takkan pernah membiarkan sehari tanpa ayat-ayat di hati dan perbuatannya.
 
Begitu pula gambaran para pembenci dan pecinta Alquran dalam tataran melihat akhirat. Orang yang mencintai Alquran akan selalu merasa takut bahwa amalnya tidak diterima oleh Allah dan dirinya takut jika di akhirat kelak Allah yang dikasihinya tidak mau menemuinya.
 
Para pembenci Qur'an akan melihat bahwa kehidupan akhirat itu semu dan sia-sia untuk difikirkan karena akhirat bukan sesuatu yang pasti akan terjadi dalam pandangannya. Ia lupa kalau hidup sementara sedangkan akhirat kekal abadi.
 
 
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
 
"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka dan di akhirat lenyaplah semua yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." [Qs.Hûd :15-16]
 
Semua yang dikejar di dunia akan hilang tak berarti apa-apa di hadapan Allah subhana wa ta'ala, karena bukan harta atau jabatan yang akan dibawa saat kematian menjelang, melainkan amal yang sholeh. 
 
Bila di dalam hati tertanam keyakinan yang kuat akan hari pembalasan ( yaumul jaza), maka itu pertanda hati telah tersentuh cahaya keimanan. Cahaya iman ini yang kemudian akan membawanya merasakan bahwa akhirat itu sangatlah dekat dengan dirinya, sehingga ia akan selalu berlomba dalam menyeru kebaikan (Islam) dan berlomba dalam ketaatan.
 
Mereka para pembenci al Qur'an bisa jadi adalah orang- orang Muslim yang memunafikkan fitrahnya sebagai muslim yang taat. Dirinya menjadi penentang agama Allah dan secara terang-terangan mengikrarkan dirinya sebagai enemi yang siap menghadang siapapun yang merintangi jalannya menuju pencapaian duniawi yang tinggi.
 
Tidak pernah tergambar dalam benak mereka siksa api neraka yang sangat panas dan bergejolak yang siap membakar siapapun penentang dan musuh-musuh Allah. Hidupnya kelak di akhirat akan selalu tersiksa di neraka.
 
إِنَّهُ مَن يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِماً فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيى
 
 
“Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhan-nya dalam keadaan berdosa, maka sungguh, baginya adalah neraka Jahannam. Dia tidak mati (terus merasakan azab) di dalamnya dan tidak (pula) hidup.” (Qs.Thaha:74)
 
Sudah seharusnya mereka menyadari bahwa tiada arti melawan dan menentang Allah, karena Allah al Qohar dapat memaksa apapun yang dikehendakiNya, terutama kepada orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Pilihannya ada di diri manusia itu sendiri, dan pilihan yang diambil kelak akan diminta pertanggungjawabannya, besar maupun yang kecil.*

latestnews

View Full Version