View Full Version
Jum'at, 13 Aug 2021

Meningkat Anak Yatim Piatu di Masa Pandemi, Kita Harus Apa?

 

Oleh:

Muthiah Raihana || Pembina Ekskul IIBS Al-Izzah, Batu

 

PILU hati ini, saat mengetahui banyak anak yang kehilangan orangtuanya dimasa pandemi. Satgas penanganan covid-19 menyatakan perjuli 2021 tercatat ada 11.045 anak yang menjadi yatim piatu, yatim atau piatu (news.detik.com, 08/08/21).

Istilah syara’ mendefinisikan Seorang anak yatim,piatu atau yatimpiatu adalah seorang anak yang ditinggal mati oleh bapaknya atau ibunya, atau keduanya sebelum dia baligh. Mereka memiliki hak yang harus didapatkan.

Apabila hak tersebut tidak dipenuhi, maka akan berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya.Dikutip pada Republika.co.id anak yang kehilangan orangtuanya tidak hanya stress tapi juga lebih mungkin terserang penyakit, dianiaya dan menderita kemiskinan

Bagi anak, orangtua adalah pengasuh, pendidik, serta pelindung sampai mereka siap menjalani kehidupan dengan mandiri. Setidaknya sampai batas usia Akil balighnya. Maka bisa dibayangkan bagaimana nasib anak-anak yatim piatu, yatim atau piatu jika tidak benar-benar dijamin kebutuhannya. Bahkan jika disepelekan dan dibiarkan, akan berdampak buruk bagi anak dimasa mendatang. Padahal mereka adalah generasi penerus bangsa

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri sangat merisaukan kondisi anak yatim. Dalam buku Propethic Parenthing dikatakan anak yatim merupakan golongan anak yang lemah, sehingga perlu dijaga emosi, perasan berupa kasih sayang, penjagaan dan bimbingan. Hal ini sebagaimana peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“ Sesungguhnya aku merisaukan hak dua jenis anak : anak yatim dan anak perempuan” (HR. An-Nasa’i)

Tidak tanggapnya penanganan diawal pandemi, semisal tidak lockdown karena tak mampu menjamin kebutuhan rakyat. Dan arah kebijakan negara yang fokusnya memikirkan perbaikan ekonomi memungkinkan angka anak yatim piatu akan terus bertambah.

Terlepas dari penyebab meningkatnya anak yatim piatu akibat covid yang belum  mampu diatasi. Islam memberi perhatian yang besar kepada golongan anak yatim , dan banyak keutamaan yang akan didapat bagi siapa saja yang berbuat baik, dan pemeliharaan pada anak yatim. Setidaknya ada beberapa poin yang menjadi pendorong kita untuk berbuat sesuatu baik secara individu, masyarakat dan negara kepada anak yatim yaitu:

 

1.Memelihara dan mendidik anak yatim

Sebagai individu muslim, kita harus berlomba-lomba melakukan kebaikan salah satunya adalah dengan memelihara dan mendidik anak yatim. Mereka memiliki hak yang harus dipenuhi seperti dididik dan diberi makan (QS. Al Ma’un, ayat 1-3), diurus kesehariannya, medapatkan kecukupan segala kebutuhan, mendapatkan kasih-sayang dan perlindungan (QS. Dhuha ayat 6).

Karena bagi siapa saja yang menyantuni anak yatim di dunia akan menempati kedudukan yang tinggi di Syurga dekat dengan kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana sabda Rasul, “Kedudukanku dan orang yang mengasuh anak yatim di surga seperti kedua jari ini atau bagaikan ini dan ini.” (nabi merapatkan jari tengah dengan jari telunjuk atau jari telunjuk dengan ibu jari). (HR. Bukhari). Dalam Riwayat lain, Rasulullah memuji rumah yang didalamnya terdapat anak yatim yang dimuliakan, yaitu menjadi rumah  yang paling dicintai Allah. 

2. Menjaga dan mengurus harta anak yatim

Selain memelihara dan mendidik anak yatim, kita juga diminta untuk menjaga dan mengurus harta anak yatim sampai ia dewasa (TQS. Al-Isra':34).dan mengancam siapa saja yang memakan harta anak yatim secara zalim yang nantinya ia akan menelan api sepenuh perutnya dan masuk ke dalam neraka (TQS. An-Nisa' : 10). Dan bergaul dengan mereka sebagaimana saudara sendiri (TQS. Al-Baqarah :220).

Kita jugadiperintahkan untuk memutar harta anak yatim, agar tidak habis untuk membayar zakat. Sebagaimana diriwayatkan oleh imam Malik dalam kitab ak-Muwatha ari Malik bin Anas radhiyallahu’anhu, bahwasanya Umar bin Khathtab radhiyallhu’anu berkata: “Putarkanlah harta anak yatim. Jangan biarkan habis dimakan zakat.” 

3. Memberi dukungan moril dan periayahan yang baik oleh negara

Selain telah menjamin kebutuhan pokok rakyatnya dengan adil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai kepala negara ketika itu, juga turut andil memberikan dukungan moril kepada anak-anak yang bapak-bapak mereka mati syahid sehingga mereka menjadi yatim. 

Asma binti Umais radhiyallahu’anha berkata, Ketika ja’far dan para sahabat lainnya mati syahid aku masuk menemui Rasulullah. Aku telah menyamak empat puluh lembar kulit, membuat adonanku, memandikan anak-anakku menyimaki dan membersihkan mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ bawalah kemari anak-anak Ja’far.” Aku pun membawa mereka menghadap beliau, beliau mencium mereka dan kedua mata beliau mengucurkan air mata. Aku bertanya., “Wahai Rasulullah, aduhai, apa yang membuatmu menangis? Apakah telah sampai kepadamu berita tentang Ja’far dan pasukannya?” beliau menjawab, “ Ya, mereka mati syahid hari ini.” (HR. Ahmad)

Marilah sama-sama kita bahu membahu meraih kemuliaan dan keutamaan mengurusi, memelihara anak yatim. Baik secara individu, masyarakat maupun oleh negara. Jangan sampai mereka terdzalimi. Jika cat pesawat seharga 2M saja rela dikeluarkan negara, apalagi untuk anak yatim piatu. Semoga.*


latestnews

View Full Version