View Full Version
Jum'at, 27 Nov 2009

Petunjuk Hari Raya Iedul Adha 1430 H

Saudaraku yang mulia,,, kami ucapkan selamat hari raya Idul Adha al-mubarak kepada anda semua, kami sampaikan juga semoga Allah menerima seluruh amal ibadah kita.

Saudaraku se-Islam,,, kebaikan hanya ada pada petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, karenanya kita senantiasa mengikutinya dalam setiap aktifitas kehidupan kita. Sebaliknya, keburukan terletak pada penyimpangan dari petunjuknya shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karennya, kami akan menyampaikan beberapa perkara yang disunnahkan untuk diamalkan pada malam Idul Adha yang penuh berkah, hari Nahr, dan hari-hari Tasyriq. Selamat mengikuti:

Takbir

Disyariatkan bertakbir sejak fajar hari Arafah sampai Ashar pada hari Tasyriq yang terakhir, yaitu tanggal 13 Dzul Hijjah. Allah berfirman:  (وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ) "Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang." (QS. Al-Baqarah: 203). Menurut Ikrimah, maksudnya: "bertakbir pada hari-hari Tasyriq setelah shalat wajib, dengan kalimat Allahu Akbar, Allahu Akbar."

Menurut Ibnu Ibbas, "Ayyam Ma'dudat" (beberapa hari yang berbilang) adalah hari-hari Tasyriq.

Bunyi kalimat takbir adalah:

اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Bagi laki-laki membacanya dengan suara keras baik di masjid, pasar, maupun rumah, dan sesudah shalat lima waktu, sebagai bentuk mengagungkan Allah dan menampakkan ibadah dan syukur pada-Nya.

Menyembelih 'Udzhiyyah (hewan qorban)

Menyembelih hewan qorban dilaksanakan sesudah Shalat Ied berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيَذْبَحْ أُخْرَى مَكَانَهَا وَمَنْ لَمْ يَذْبَحْ فَلْيَذْبَحْ بِاسْمِ اللَّهِ

"Siapa yang sudah menyembelih sebelum melaksanakan shalat (Idul Adha) hendaknya dia menyembelih lagi sebagai gantinya. Dan barangsiapa yang belum menyembelih hendaknya menyembelih dengan menyebut nama Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesempatan menyembelih hewan qorban selama empat hari, yaitu hari Nahr (Idul Adha) dan tiga hari sesudahnya yang dikenal dengan Hari Tayriq. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Hari-hari tasyriq adalah penyembelihan." (lihat: Silsilah Shahihah, no. 2476).

Mandi dan memakai wewangian bagi Laki-laki

Bagi-bagi kaum Adam ketika keluar menuju Shalat Ied disunnahkan memakai pakaian terbagus tanpa berlebihan dan tidak isbal (menjulurkan kain di bawah mata kaki), dan tanpa mengepang jenggot karena diharamkan. Sedangkan bagi kaum Hawa, dianjurkan untuk keluar melaksanakan shalat Ied tanpa berhias dan memakai minyak wangi. Tidak boleh keluar untuk taat kepada Allah dan untuk melaksanakan shalat kemudian dia bermaksiat  kepada Allah dengan bertabarruj, berhias, dan memakai wewangian di depan kaum Adam.

Makan dari daging qorban

Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak makan sehingga beliau pulang dari tempat shalatnya, beliau makan dari daging hewan qurbannya. (Zaadul Ma'ad: 1/441)

Pergi ke tempat Shalat Ied

Disunnahkan Shalat Ied di mushalla (tempat shalat) kecuali ada udzur syar'i, seperti hujan, maka shalat dilaksanakan di masjid sebagaimana yang dipraktekkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Melaksanakan Shalat Ied harus dengan berjamaah bersama kaum muslimin dan dianjurkan untuk mengikuti khutbahnya.

Sebagian ulama, seperti Ibnu Taimiyyah, berpendapat bahwa Shalat Ied hukumnya wajib berdasarkan  firman Allah: فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah." (QS. Al-Kautsar: 2) Kewajiban ini tidak gugur kecuali adanya udzur syar'i (penghalang yang dibenarkan oleh syariat). Bagi kaum Hawa tetap menghadiri Shalat Ied bersama kaum muslimin lainnya, hingga wanita yang sedang haid dan para budak wanita. Sedangkan wanita yang haid dia menjauh dari tempat shalat.

Ambil jalan berbeda

Disunnahkan mengambil jalan yang berbeda ketika berangkat ke tempat Shalat Ied dan ketika pulang. Artinya ketika pergi ke tempat Shalat Ied melalui satu jalan dan pulang lewat jalan lain, sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Mengucapkan Kalimat selamat hari raya berdasarkan praktek para sahabat Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam.

Jauhi beberapa kesalahan yang banyak dilakukan orang, di antaranya:

  • Takbir berjamaah dengan suara koor (serempak berbarengan) atau dipimpin oleh satu orang.
  • Melakukan perbuatan yang haram pada waktu hari raya, seperti mendengarkan musik, nonton film, bercampur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, atau bentuk kemungkaran lainnya.
  • Memotong rambut atau kuku sebelum menyembelih bagi orang yang berqorban berdasarkan larangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terhadap hal itu.
  • Berlebihan dan tabdzir terhadap hal yang tak dibutuhkannya, tak berfaedah, dan tidak memiliki manfaat. Berdasarkan firman Allah Ta'ala: وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ "Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-An'am: 141)


Penutup

Saudaraku seiman,,, Jangan lupa untuk selalu beramal shalih dan melakukan kebajikan, seperti menyambung silaturahim dan mengunjungi kerabat. Janganlah saling membenci, bermusuhan, dan mendengki, serta jagalah hati dari sifat-sifat ini. berdermalah kepada fakir miskin dan anak-anak yatim, buatlah mereka bahagia.

Kami berdoa kepada Allah agar membimbing kita untuk selalu berbuat sesuatu yang mendatangkan keridlaan dan cinta-Nya, menganugerahkan kefahaman terhadap dien ini, serta menjadikan kita termasuk orang beramal shalih pada hari-hari ini, 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah, amalan yang hanya berharap ridla-Nya.

Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah bersama keluarga dan para sahabatnya. (PurWD/islamway)


latestnews

View Full Version