View Full Version
Senin, 15 Jul 2013

Waktu Makan Sahur Paling Utama

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Makan sahur disyariatkan dalam ibadah shiyam umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan makan sahur, memberitahukan bahwa ia syi’ar puasanya kaum muslimin dan pembeda dengan puasa ahli kitab. Beliau memperingatkan umatnya agar jangan meninggalkannya walau dengan meminum seteguk air, karena ada keberkahan dalam makan sahur.

Waktu Makan Sahur Paling Utama

Waktu makan sahur Sahur yang paling utama telah dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Kami pernah makan sahur bersama Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kemudian beliau berdiri shalat. Lalu aku bertanya, “Berapa lama jarak antara Adzan dan Sahur?” Beliau menjawab, “Sekadar membaca 50 ayat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengakhirkan makan sahur sampai menjelang terbit fajar (beberapa saat sebelum masuk Shubuh). Jarak selesainya sahur Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan Zaid dengan pelaksanaan shalat keduanya sekadar seseorang membaca 50 ayat Al-Qur'an dengan bacaan sedang; tidak cepat dan tidak pula lambat. Ini menunjukkan bahwa waktu Shalat Shubuh sangat dekat dari waktu Imsak (seseorang mulai menahan makan dan minumnya).

Maksud Adzan di sini adalah Iqamah. Disebut Adzan karena ia menjadi pemberitahuan untuk menegakkan shalat. Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari, “Dikatakan kepada Anas –sebagai perawai hadits-: berapa jarak antara selesainya keduanya makan sahur dan masuknya keduanya untuk shalat? Beliau menjawab: Sekadar seseorang membaca 50 ayat.”

Menyegerakan makan sahur pada pertengahan malam tidak dilarang, namun itu menyalahi sunnah. Karena sahur disebut demikian karena ia dilakukan pada waktu sahar, yakni di penghujung malam.

Jika seseorang makan sahur di pertengahan maمan bisa jadi dia akan tertinggal dari shalat Shubuh karena tertidur. Tapi jika ia makan sahur di penghujung malam maka akan lebih berguna untuk puasanya dan mendorongnya tetap fit dalam aktifitasnya. Karena tujuan dari makan sahur adalah untuk memperkuat badan saat menjalankan puasa dan menjaga fitalitasnya. Oleh sebab itu, syariat menganjurkan untuk mengakhirkannya.

Orang yang terburu-buru makan sahur sehingga menjalankannya pada pertengahan malam telah melakukan beberapa kesalahan, antara lain:

Pertama: Mereka berpuasa sebelum waktunya, yakni memulai puasa setelah makan malam yang dianggap sebagai makan sahur, padahal itu makan malam. Orang yang melakukan ini ia telah memulai puasa jam 02.00 atau 03.00 malam.

Kedua: Mereka meninggalkan makan sahur, padahal makan sahur terdapat keberkahan padanya, sebagaimana hadits Shahih, “Makan sahurlah kalian, karena sesunggguhnya dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaq ‘Alaih)

Ketiga: Meninggalkan shalat Shubuh berjamaah sehingga mereka bermaksiat kepada Allah dengan meninggalkan kewajiban shalat berjamaah.

Keempat: Boleh jadi mereka mengerjakan shalat Shubuh setelah lewat waktunya (kesiangan) karena begadang semalaman. Ini termasuk perbuatan dosa besar dan termasuk orang yang lalai dari shalat. (QS. Al-Maa’un: 4-5)

Semoga kita dimudahkan untuk mengambil waktu-waktu yang utama dalam ibadah Ramadhan ini, khususnya saat makan sahur. Sehingga kita sahur pada waktu utama sesuai dengan hikmah disyariatkannya makan sahur. Wallahu Ta’ala A’lam. [PurWD/voa-islam)

Tulisan Terkait:

1. Jangan Remehkan Makan Sahur, Ada Keberkahan di Dalamnya

2. Penting Diketahui! Ketentuan Waktu Puasa Harian Kita


latestnews

View Full Version