View Full Version
Kamis, 30 Jul 2009

1 Ramadhan Jatuh pada 22 Agustus

 

Jogjakarta (voa-islam) - Pimpinan pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1430 Hijriyah jatuh pada hari Sabtu, 22 Agustus 2009. Perhitungan ini di ambil berdasarkan hisab yang di lakukan Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Menurut ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, hasil hisab yang di pimpim ketuanya, Prof Syamsul Anwar, mendapatkan bahwa ijtimak menjelang Ramadhan 1430 Hijriyah pada Kamis, 20 Agustus 2009 pukul 17.02.48 WIB.

“Berkenaan dengan datangnya Ramadhan 1430 H, PP muhammadiyah mengimbau umat Islam, hendaknya menyambut dengan penuh rasa Syukur dan kegembiraan,”  kata Haedar dalam maklumat yang dikeluarkan PP Muhammadiyah, Selasa (28/7), di Yogyakarta.

Pengamat hisab yang juga Kepala  Pusat Pemanfaatan Sains. Atmosfer dan Iklim lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaludin, memperkirakan, penetapan Ramadhan kali ini tak akan di warnai perbedaan. Persamaan itu di karnakan pada 20 Agustus 2009, bulan masih di bawah ufuk, sehingga di genapkan pada 22 Agustus.

Ketinggian bulan saat itu, berada lebih dari dua derajat-batas penetapan hilal bisa teramati. Ketinggian bulan inilah yang membuat persamaan penetapan awal Ramadhan.

Semua Organisasi Islam (ORMAS) di tanah air, di perkirakan juga tak satu suara. Nahdlatul Ulama (NU), Kata Thomas, menetapkan awak Ramadhan  jika hilal lebih dari sua derajat, adapun Muhammadiyah, setara dengan nol derajat.

Muhammadiyah memang lebih awal mengumumkan awal bulan Ramadhan karena berdasarkan hisab. Persatuan Islam (PERSIS) juga akan mengumumkan dalam waktu dekat. Sedangkan NU mesti menunggu hasil rakyat.

Namun, Dia memprediksi, hasil rakyat NU sama dengan Muhammadiyah. “ Tahun ini, permulaan awal Ramadhan semuanya sama. Bahkan sampai ke negara Arab pun akan seragam,” ujar Thomas, kemarin.

Jika tahun ini sama, tahun depan penetapan awal Ramadhan bisa berbeda bila tak ada penyamaan kriteria hilal. “Ini tantangan Departemen Agama agar kriterianya di sepakati semua ORMAS,” katanya.

Langkah awal penyamaan kriteria sudah diadakan pada pertemuan di PBNU dan PP Muhammadiyah. Nantinya tinggal membicarakan teknis lanjutan.

“Kami berharap di 2009 ada solusi perbedaan kriteria. Kalau tidak, tahun depan di pastikan ada perbedaan Idul Adha dan tahu beriktnya akan ada perbedaan Syawal,"  Kata Thomas.

Dalam maklumat yang dirilis PP Muhammadiyah, umat Islam di imbau mengisi bulan suci dengan aktivitas Ibadah, salah satunya melalui Shalat berjamaah dan pembinaan umat di masjid dan mejlis taklim, silaturahim dengan kerabat dan tetangga dekat maupun komponen bangsa lainnya. (PurWD/voa-islam/Rpb)


latestnews

View Full Version