View Full Version
Rabu, 17 Feb 2010

Buntut Demo Kerbau SiBuYa, Kapolda Metro Terancam Dicopot

JAKARTA (voa-islam.com) - Kapolda Metro Irjen Pol Wahyono dikabarkan segera diganti. Penyebabnya, membiarkan kerbau SiBuYa demo di bundaran.

Informasi ini diperoleh dari seorang sumber di Mabes Polri. Menurut sumber itu, pihak Istana dikabarkan kecewa terhadap Kapolda Metro yang tidak proaktif. Sehingga, aksi kerbau yang mengarah pada penghinaan Kepala Negara bisa terjadi. Juga, penghinaan-penghinaan yang lain, seperti menginjak-injak foto Presiden.

Di tempat terpisah, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, Direktorat Intelijen Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya gagal menjalankan tugas.

Mereka tidak bisa mencegah aksi penghinaan terhadap presiden yang terjadi di sela-sela aksi unjuk rasa di Jakarta.

"Jika apa yang terjadi di Jakarta ini tidak segera dihentikan, maka bisa jadi akan merembet ke daerah-daerah. Sehingga, penghinaan terhadap presiden akan terus terjadi," kata Pane di Jakarta, Selasa (16/2).

...pihak Istana dikabarkan kecewa terhadap Kapolda Metro yang tidak proaktif. Sehingga, aksi kerbau yang mengarah pada penghinaan Kepala Negara bisa terjadi...

Dikatakan, aksi unjuk rasa sambil menghina kepala negara itu tidak satu kali terjadi tapi beberapa kali dan tanpa ada upaya dari Polda Metro Jaya untuk mencegahnya.

"Apa jadinya bangsa ini kalau Kepala Negara terus dihina. Siapapun Presidennya, kita harus menghormati. Malulah kita dengan bangsa lain melihat kepala negara terus dihina," katanya.

Menurut Neta, segala macam bentuk penghinaan kepala negara dapat dipidanakan, termasuk yang dilakukan saat aksi unjuk rasa. Namun, tindakan untuk memidanakan bukan solusi yang tepat karena hal itu bisa dicegah jika Polda Metro Jaya memiliki kemampuan intelijen untuk mencegahnya.

"Intelijen kan mencegah gangguan keamanan. Kalau tidak bisa mencegah, ya berarti intelijen telah gagal. Kapolda Metro Irjen Pol Wahyono itu kan lama bertugas di intelijen. Kenapa ia tidak sanggup mengatasi penghinaan Kepala Negara," katanya.

Kapolda Metro Jaya, katanya, seharusnya memerintahkan Intelkam untuk mengambil langkah- langkah pencegahan dengan melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok yang akan melakukan aksi unjuk rasa.

"Intelijen harusnya berkomunikasi dengan pimpinan unjuk rasa lalu memberikan pengertian bahwa aksi unjuk rasa harus tertib dan tidak perlu menghina simbol-simbol negara," katanya.

Kontroversi demo kerbau 'SiBuYa' ini bermula pada demo menyambut hari ke-100 pemerintahan SBY-Boediono, 28 Januari 2010 lalu. Dalam aksinya, para pendemo membawa kerbau di Bundaran Jakarta.

Kerbau yang ikut berdemo itu dimake-up sedemikian rupa. Badan yang hitam diberi tulisan 'Si BuaYa' sebagai inisial namanya. Di bagian bokongnya ditempeli gambar kartun pria berpeci mirip Presiden SBY,  dengan tulisan “turun!”

Kerbau tersebut berjalan bersama dua orang pendemo yang berdandan serba putih, dengan memakai celana pendek.

Aksi kerbau berinisial SBY itu memancing Presiden SBY untuk berkomentar. Pada saat memberikan pengantar pada pembukaan rapat kerja pemerintah dengan seluruh menteri dan para gubernur se-Indonesia di Istana Kepresidenan di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (2/2/2010) pagi, Presiden SBY minta agar demo dilakukan dengan mengindahkan norma-norma kepantasan. Presiden juga menginstruksikan agar persoalan ini dibahas bersama agar mendapatkan jalan keluar yang terbaik. [taz/inlh]

Baca berita terkait:

  1. Tersinggung, Presiden SBY Sentil Kerbau 'SBY'
  2. Solusi Ba'asyir Agar Presiden Tidak Di'kerbau'kan PendemoJeritan Hati Ani Yudhoyono Soal Demo "Kerbau SBY."
  3. Sebut Gus Dur ''Bapak Pluralisme,'' SBY Lecehkan Gus Dur?
  4. Lanjutkan!! SBY dan Partai Demokrat Setuju Tarif Listrik Naik
  5. Program 100 Harinya Gagal, SBY Sebut Terorisme Belum Surut
  6. Amien Rais: Pola Pikir SBY Goblog Luar Biasa
  7. Buntut Demo Kerbau SiBuYa, Kapolda Metro Terancam Dicopot

latestnews

View Full Version