View Full Version
Rabu, 11 Aug 2010

Motif Penangkapan Ba'asyir Sama dengan Konspirasi Bom Bali 1

Jakarta (Voa-Islam.com) - Setelah bernegoisasi alot, akhirnya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir diperkenankan untuk dibezuk keluarganya, sejak ditangkap dan ditahan di Mabes Polri, Senin (9/8/2010). Awalnya, tanpa dasar hukum yang jelas Ustadz Abu tak boleh ditemui siapapun termasuk keluarganya. Namun setelah bernegosiasi dengan cukup alot akhirnya kedua putra Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, Abdul Rochim Ba’asyir dan Rasyid Ridho Ba’asyir berhasil membezuk ayahandanya, Selasa (10/8/2010). Keduanya didampingi rombongan FUI.

Usai bertemu dengan ayahandanya, Abdul Rochim menjelaskan bahwa Ustadz Abu berpesan agar dirinya  menjaga sang ibu, Aisyah Baradja dengan baik. Menurut putra bungsu yang akrab disapa Ustadz Iim ini, ibunya yang sudah sepuh, kelelahan dan syok dengan proses penangkapan Ustadz Abu yang menggunakan cara-cara kekerasan.

Mengenai tuduhan teroris yang dialamatkan polisi kepada ayahandanya, Iim menyatakan tidak percaya sedikit pun terhadap berbagai tuduhan itu.

“Kami tidak percaya pada tuduhan apapun sebelum benar-benar dibuktikan. Karena kami sudah punya pengalaman, dulu bapak saya dituduh macam-macam dan ujung-ujungnya tuduhan itu tidak bisa dibuktikan,” jelasnya. “Dulu Amrozi disiksa dan dipaksa untuk melibatkan Ustadz Abu agar terkait dengan masalah bom Bali I dan lain sebagainya. Ini membuktikan bahwa adanya konspirasi dan permainan,” tambahnya.

…Penangkapan terhadap Ustadz Abu kali ini memiliki motif yang sama dengan konspirasi sebelumnya. Dulu Amrozi disiksa dan dipaksa untuk melibatkan Ustadz Abu agar terkait dengan masalah bom Bali I dan lain sebagainya…

Iim juga mencurigai penangkapan terhadap Ustadz Abu kali ini memiliki motif yang sama dengan konspirasi sebelumnya, karena dari informasi yang beredar bahwqa dalam pelatihan militer di Aceh ada oknum yang berasal dari pihak kepolisian sendiri.

Meski merasa dizalimi, Iim tidak kaget dengan penangkapan itu. Menurutnya, pejuang tauhid lintas zaman seperti Ustadz Abu Bakar Ba’asyir adalah sosok yang terus diincar dan dicari-cari kesalahannya oleh musuh-musuh Islam terlebih oleh Amerika dan sekutunya. Faktanya, Ustadz Abu pernah ditangkap saat SBY menjabat Menkopolkam pada masa pemerintahan Megawati. Beliau juga pernah diminta pemerintah AS melalui Dubesnya di Indonesia untuk diekstradisi.

“Sekarang beberapa hari setelah Presiden SBY curhat tentang ketakutannya menjadi sasaran teroris, Ustadz Abu kembali ditangkap. Wajar saja jika banyak orang mempertanyakan adanya pihak asing yang bermain dibalik penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir,” tegasnya.

…Beberapa hari setelah Presiden SBY curhat tentang ketakutannya menjadi sasaran teroris, Ustadz Abu kembali ditangkap. Wajar jika orang mempertanyakan adanya pihak asing yang bermain dibalik penangkapan itu…

Kedekatan SBY dengan Amerika, menurut Iim, terungkap dalam pernyataan SBY sendiri dalam kunjungannya ke AS pada tahun 2003 saat menjabat Menkopolkam. SBY berterus terang mengatakan “ I love the United State, with all its faults. I consider it my second country.” (Saya mencintai Amerika dengan segala kesalahannya. Saya menganggapnya sebagai negeri kedua saya!)

Sementara putra sulung Ustadz Abu, Rasyid Ridho Ba’asyir menyatakan bahwa seluruh keluarganya prihatin karena cara penangkapannya yang dilakukan tidak prosedural, meski kondisi ayahnya saat ini baik-baik saja.

“Alhamdulillah beliau sehat cuma memang ada penyakit bawaan yang lama beliau idap yaitu penyakit asam lambung dan gejala ginjal,” kata Pimpinan Ponpes Darul Wahyain ini.

Ustadz Rosyid, begitu beliau biasa disapa, juga mencurigai adanya rekayasa di balik penangkapan ayahandanya, terlebih cara-caranya penangkapan sangat jauh dari hukum perundang-undangan di Indonesia.

“Seolah-olah mereka cari muka dari pihak-pihak lain, tapi wallahu a’lam siapa itu,” simpulnya.

Apapun motifnya, Ustadz Rasyid menganggap penangkapan Ustadz Abu adalah musibah bersama kaum muslimin.

“Saya mengimbau kaum muslimin secara umum untuk menyadari bahwa apa yang diarahkan kepada Ustadz Abu Bakar Baasyir yang menjadi amir Jamaah Ansharut Tauhid ini pada hakikatnya adalah musibah bersama. Karena penangkapan terhadap beliau nantinya ke depan akan berbuntut pada perkara-perkara yang lebih besar bagi kaum muslimin, karena beliau saat ini dijadikan sebagai ikon Islam,” kata dia.

…Penangkapan amir Jamaah Ansharut Tauhid ini adalah musibah bersama. Karena ke depan akan berbuntut pada perkara-perkara yang lebih besar bagi kaum muslimin…

Selanjutnya Ustadz Rosyid berharap agar kezaliman-kezaliman atas Ustadz Abu tidak berlalu begitu saja. Menurutnya, dalam menyikapi penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, umat Islam harus menempuh upaya-upaya hukum di Indonesia yang  tidak bertentangan secara syar’i semaksimal mungkin.

“Upaya-upaya hukum di Indonesia apabila tidak bertentangan secara syar’i dan bisa kita tempuh maka kita tempuh semaksimal mungkin!” pungkasnya. [taz, widiarto]


latestnews

View Full Version