View Full Version
Ahad, 03 Oct 2010

Rehat Sejenak, VOA-ISLAM Menata Diri di Vila Cimande

Tentunya pengunjung voa-islam.com yang budiman bertanya-tanya, ada apa dengan voa-islam.com? Dua hari ini kok tidak ada berita update?

Ya, masih dalam suasana Idul Fitri, kami rehat dua hari untuk menata hati, evaluasi diri, memperkuat ukhuwah, mengokohkan soliditas dan silaturrahim dalam acara “Family Gathering” keluarga besar voa-islam.com. Acara yang dilangsungkan di villa TQN Cimande Bogor, selama dua hari (2-3 Oktober 2010) ini dihadiri oleh seluruh wartawan, redaksi dan pendiri voa-islam.com, dengan menyertakan istri, suami dan anak-anak mereka.

Hanya tiga orang kru yang tidak bisa hadir, yakni: Bos Ivan, Ustadz Abu Ro’idah dan Kang Ali Makmur. Mereka berhalangan karena sedang menjalankan kewajiban sebagai “suami siaga,” sibuk dengan ubo rampe kelahiran sang buah hati.

Momen gratis yang difasilitasi gratisan oleh Al-Ustadz Abdul Qadir Aka ini diikuti pula oleh para pembesar majalah Suara Muslim dan website MuslimDaily.net.

Acara dimulai usai shalat jama’ qashar (zuhur dan ashar), di mushalla villa TQN yang diimami oleh Ustadz AKA. Usai mengimami shalat berjama’ah, Ustadz Aka memimpin rapat semi-formal membahas berbagai rencana pengembangan voa-islam.com dan program sinergi dakwah dengan berbagai media Islam.

Setelah rapat ditutup dengan doa kafaratul majlis, acara dilanjutkan dengan makan siang. Usai makan siang seluruh kru voa-islam.com melakukan aktivitas santai sesuai selera masing-masing, dari obrolan santai, ngopi, mancing ikan hingga kecupukan di kolam renang. Sementara para ummahat sibuk memasak , menjaga dan bercanda dengan anak-anak.

Pukul 15.00 (waktu Cimande), hujan turun. Ustadz Badru Tamam yang tidak ikut mancing dan enggan kecupukan di kolam, mulai usil kepada para kru yang asyik menikmati kopi dan teh sambil menyaksikan rintik-rintik hujan. “Wah, ngapain kita jauh-jauh ke sini kalau gak main bola. Main bola yuk?” ajaknya.

Tak kalah semangat, Mang Avud menimpali dengan filosofi ente jual ane beli.  “Ayuk, mumpung masih hujan!!” tukasnya.

Tanpa komentar panjang-lebar , Qomar ibnu Mikam menyambut ajakan main bola dengan penuh antusias. Pria berpostur subur ini segera naik ke lantai dua, mengoprak-oprak kru yang sedang kemul-kemul (berselimut malas-malasan), agar segera turun, menuruti hasrat main bola yang sudah lama terpendam.

Sesampai di lapangan, tim dibagi menjadi dua. Pertandingan selama 40 menit di bawah guyuran hujan itu berlangsung seru, lucu, kocak, ceria, penuh canda dan skornya alot. Maklum, biasa bekerja dengan jari-jari, kini harus berjibaku dengan kedua kaki yang kaku, tak terlatih. Qomar yang berbadan tambun berulang kali mengundang tawa lucu para pemain, saat jatuh bangun terpeleset saat menendang bola.

Avud, Mus’ab, Kangbud, dan Badru berulang kali merayakan selebrasi gol yang dipatut-patutkan supaya mirip dengan gaya Zlatan Ibrahimovic di AC Milan.

Hingga akhir pertandingan, skor bertahan imbang 5-5, padahal fisik para pemain sudah pada remek. Maka pertandingan dilanjutkan sampai terjadinya gol sekali lagi untuk menentukan pemenangnya. Walhasil, Mus’ab menjadi ‘juruselamat’ dengan menceploskan gol indah di gawang yang dijaga Avud.

Uniknya, M Abdul Gani, pemred voa-islam.com harus berhadapan anaknya yang masih duduk di bangku kelas 6 SD, Mumtaz. Untuk sementara, abi dan anak itu harus berhadapan-hadapan dalam posisi yang saling berlawanan untuk berkompetisi secara fair. Segala keakraban dan kemesraan abi dan anak selama di rumah, harus ‘dilupakan’ sejenak, demi sebuah permainan dengan spirit “fastabiqul khairat” (berlomba-lomba dalam kebaikan).

Pemred yang aseli Suroboyo itu berperan sebagai penjaga gawang, sementara di pihak lawan, Mumtaz berperan sebagai pemain bertahan. Dalam sebuah kemelut bola di depan gawang, Avud memberikan assist yang diteruskan Mumtaz dengan tendangan keras yang tak mampu ditangkap oleh abinya. “Gooool!!” teriak Mumtaz sembari merayakan gol dengan selebrasi acak-acakan untuk menggoda abinya.

Usai pertandingan, Mumtaz kembali bersahabat dan akrab dengan abinya. Dalam suasana dingin yang menusuk, Mumtaz menyuguhkan secangkir kopi nasgitel (panas manis dan kental) kesukaan abinya. Subhanallah!!

Semoga sportivitas, kerja keras meraih kemenangan dan fastabiqul khairat di lapangan hijau itu bisa diaplikasikan dalam teamwork dalam memajukan dakwah di website voa-islam.com kita ini. Amiin. [taz, silum]


latestnews

View Full Version