View Full Version
Selasa, 09 Nov 2010

Spanduk Tolak Obama Penuhi Bundaran HI

JAKARTA (voa-islam.com) – Jelang kedatangan Presiden AS Barrack Obama, Jakarta diramaikan dengan spanduk penolakan. Di bundaran Hotel Indonesia saja, sekitar 47 spanduk mengelilingi hotel mewah di Jakarta Pusat itu. Dipegang secara bertautan oleh puluhan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Spanduk berisi penolakan terhadap kunjungan Presiden AS Barrack Obama, yang dijadwalkan sampai di Jakarta hari ini (9/11/2010).

Massa Hizbut Tahrir Indonesia menolak kedatangan Obama, dalam pesan di spanduk mereka meminta pemerintah Indonesia untuk menghentikan kerjasama dengan AS, karena hanya akan memiskinkan rakyat. “Obama Comes Imperialist Wins,” tulisnya dalam spanduk.

Selain itu, Hizbut Tahrir Indonesia juga menekankan peran Indonesia yang mengusung perdamaian di dunia Internasional hanya sekedar wacana. Buktinya, sudah kesekian kalinya penjajah AS melakukan teror, pembunuhan terhadap rakyat sipil di Irak, Afghanistan, Pakistan, Kashmir, Uzbekistan, Palestina dengan bersekutu dengan pemerintah setempat yang telah menjadi antek penjajah AS. Indonesia diam saja. “Obama the real terrorist, waspadai agenda jahat AS,” seperti dalam tulisan spanduk yang bergerak mengelilingi bundaran HI.

Di sisi lain, umat Islam di Indonesia malah ditakut-takuti dengan Isu terorisme. Mencitrakan Islam itu kejam, menakutkan. Yang paling kritis penegakan Syariah dan Khilafah yang nyata nyata membawa kemakmuran, malah dikatakan berbahaya.

Menurut Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto, selama ini politik luar negeri AS tidak pernah berubah. Hanya penampakannya saja yang berbeda, dulu Hard Power dengan senjata, sekarang dengan Soft Power pencitraan yang penuh tipu daya. “Ia adalah tetap bagian dari penjajah komprador, baik soft power maupun hard power, tidak beda tujuannya,” tegasnya.

Aksi yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia ini akan berlanjut dengan aksi pada esok harinya. “Besok kami akan turun di Kampus UI, Margonda, Kelapa Dua, tidak hanya di Bundaran HI” imbuhnya.

Tidak hanya itu, rencananya pada pukul 1 siang nanti elemen mahasiswa dari HTI juga berencana melakukan aksi serupa.

Kedatangan Obama yang mengusung kerjasama komprehensif adalah sama dengan modus Letter Of Intent (LoI) IMF yang berhasil menjebak rezim Soeharto dengan jebakan utang. Selanjutnya, ditukar dengan eksploitasi kekayaan alam yang melimpah. Obama datang Amerika untung Indonesia rugi, seperti bunyi spanduk.

Hizbut Tahrir Indonesia menyeru kepada pemerintah Indonesia yang telah menjadi antek kepentingan syahwat penjajah untuk segera bertobat. Serta, menegakkan khilafah dan hentikan penjajah.

Untuk menyambut kedatangan Obama, mau tidak mau Indonesia harus merogoh kocek dalam dalam, mengingat ribuan personil Polri (Polda Metro) dan Kodam Jaya diturunkan untuk pengamanan. Juga tambahan Satgas anti teror dari trimatra TNI. Padahal bencana Merapi belum berhenti mengusik, kerugian triliunan rupiah mendera warga Jogjakarta, Mentawai dan Wasior, Papua.

...Untuk menyambut kedatangan Obama, mau tidak mau Indonesia harus merogoh kocek dalam dalam, padahal bencana Merapi belum berhenti mengusik, kerugian triliunan rupiah mendera warga Jogjakarta, Mentawai dan Wasior, Papua....

Terkait bencana merapi pemerintah bertekad mengganti nyawa orang dengan nominal 4 juta rupiah, nyawa sapi dihargai lebih mahal sekitar 10 juta per ekor untuk sapi perah. Jika ditotal-total, sepertinya lebih sopan jika dana pengamanan ini dipakai untuk korban bencana yang meregang nyawa. [helmy akbar]


latestnews

View Full Version