View Full Version
Senin, 14 Feb 2011

FPI Siap Bina Jemaat Ahmadiyah

JAKARTA (voa-islam.com) - Sssttt.... Senin (14 Februari 2011) malam nanti, pukul 19.00 WIB, DPP Front Pembela Islam (FPI) akan menggelar Maulid Nabi Muhammad Saw di Markaz FPI di Jalan Raya Petamburan, Tanah Abang, Jakarta. Bakal ada statemen mengejutkan dari Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab soal Ahmadiyah, pembubaran ormas Islam, insiden Temenggung, Cisalada, Ciketing, Cikeusik,  dan Cikeas.

Para ulama dan pimpinan berbagai ormas Islam sepakat untuk melakukan pembinaan terhadap Jemaat Ahmadiyah. Tugas para pendakwah adalah menyampaikan kebenaran, soal hidayah itu urusan Allah Swt. Front Pembela Islam (FPI) menyatakan siap untuk mengembalikan pengikut nabi palsu Mirza Ghulam Ahmad ini pada ajaran Islam yang benar.

Siapa nyana, setahun yang lalu (10 Agustus 2010), memasuki bulan suci Ramadan, bertempat di Masjid Nurul Huda di Kp. Sukarame Desa Cigedug Kec. Cigedug, sedikitnya delapan puluh penganut Ahmadiyah di Kec. Cigedug Kab. Garut, kembali ke ajaran Islam. Di hadapan ulama dan unsur pemerintahan setempat serta disaksikan ratusan warga lainnya, 80 Jemaat Ahmadiyah itu kembali mengucapkan syahadat. 

Sejak awal FPI mendukung pembubaran Ahmadiyah. FPI pun siap melakukan pembinaan terhadap jamaah Ahmadiyah apabila kelak institusi Ahmadiyah dibubarkan. Menurut Ketua Umum FPI, Habieb Rizieq Syihab, FPI bersedia mengirimkan ribuan dai untuk memberikan bimbingan tanpa dipungut biaya. Langkah tersebut sebagai upaya agar para jemaah Ahmadiyah kembali ke pelukan agama Islam sampai batas waktu yang tidak ditentukan. ”Alhamdulillah,  FPI telah mengislamkan kembali 257 Jemaat Ahmadiyah di Tasikmalaya, Jabar,” ujar Habib.

Penganut aliran Ahmadiyah memerlukan pembinaan secara serius dari umat muslim di Indonesia. Pasalnya, aliran yang diajarkan bagi Jemaat Ahmadiyah Indonesia sudah keluar dari mainstream aqidah Islam. Sejak tahun 1933 PP Muhammadiyah, misalnya, melalui Majelis Tarjih, telah mengeluarkan fatwa yang mengatakan bahwa barang siapa yang mempercayai adanya nabi setelah Nabi Muhammad adalah kafir.

Ke depan pembinaan dan bimbingan menjadi kewajiban pemerintah dibantu ormas-ormas Islam yang ada. Kata Habib Rizieq, langkah pemerintah membubarkan Ahmadiyah sudah tepat. Mengingat, sejak tahun 2008, Ahmadiyah tidak mematuhi surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri.

FPI Tidak Bisa Dibubarkan

Diakui Habib Rizieq, untuk menjalankan visi-misi FPI, banyak sekali kendala dan tantangannya, baik intenal maupun eksternal. Sejak didirikan hingga kini, FPI kerap menjadi sasaran tembak, kritik, kecaman, tuduhan, hinaan dan fitnah, serta cacimaki, bahkan teror dan intimidasi, hingga target pemenjaraan dan pembunuhan terhadap para tokohnya di berbagai daerah.

”FPI sudah 12 tahun menghadapi berbagai jenis serangan seperti penyesatan opini, perusakan citra, diskriminasi perlakuan, rekayasa hukum, pengkerdilan intelektual, pembunuhan karakter, infiltrasi pecah belah, adu domba aktivis, bahkan serangan secara fisik,” tukas Habib.

Kini, FPI menghadapi serangan dari musuh-musuh Islam dengan target Pembubaran FPI, termasuk Presiden SBY, sekurangnya pelumpuhan FPI. Karenanya FPI harus membenahi diri dengan mengevaluasi gerakan, merapatkan barisan menyatukan potensi, menghimpun tenagam menyusun program, mengatur kembali strategi, mempererat silaturahim, membangun komunikasi, meratajan sosialisasi, memperkuat konsolidasi, memperluas jaringan, menguatkan sistem dan meningkatkan intelektualitas.

Di mata media massa sekuler nasional maupun internasional, FPI kerapkali diberitakan secara sepihak, bahkan cenderung menyudutkan. Media acapkali memutarbalikkan fakta dan melakukan penyesatan opini terhadap aksi FPI. Adapun berbagai aktivitas kemanusiaan yang dilakukan FPI, sama sekali tidak mendapat tempat dalam pemberitaan, seperti Aksi Peduli Situ Gintung, Gempa Jawa Barat, Padang, Tsunami Aceh dan sebagainya.

Menanggapi tuntutan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dari kelompok Liberal, KH. Nu Muhammad Iskandar SQ (Ulama NU dan PPP) mengatakan, semakin kencang pihak yang menginginkan FPI bubar, tentu membuat FPI lebih terkenal.

”Bagi saya, gerakan FPI adalah hal yang positif, karena tidak ada gerakan-gerakan FPI yang bersifat kriminal. Saya melihat tujuan utama FPI adalah agar penegakan hukum di negeri ini betul-betul konsisten. Terus terang saja, kita memang letoy. Kalau tidak ada organisasi seperti FPI, maka penegakan hukum akan lebih lamban lagi. Mestinya semua pihak berterima kasih pada FPI yang selama ini getol menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar,” ujar kiai Nur.

Kalau ada wacana dari pihak-pihak yang menginginkan FPI bubar, kata kiai, biarkan saja. Ini kan negara demokrasi. ”Tapi saya rasa, bukan hanya ormas Islam yang harus mendukung FPI, tapi mereka yang konsen dengan penegakan hukum, mestinya membutuhkan gerakan dakwah seperti FPI. Saya senang sekali dengan Habib Rizieq yang sudah mau terbuka dengan para alim ulama, organisasi Islam, bahkan dengan agama-agama lain, ini kan positif.”

Apakan berarti FPI tidak bisa dibubarkan? Kata Kiai Nur balik bertanya, mengapa harus dibubarkan. Manfaatnya jelas kok. Semua organisasi memiliki dinamikanya sendiri. Organisasi manapun pasti memerlukan evaluasi ke dalam. Demokrasi pun perlu dievaluasi.

Tak dipungkiri, gerakan FPI acapkali digiring pada pembentukan opini sesat dengan tuduhan radikalis bahkan teroris. Bagi Nur, itu pendapat orang yang tidak ngerti keadaan.

Sementara itu, Badan Advokasi FPI Munarman menegaskan, dakwah FPI itu lembut, tidak pake kekerasan. Tapi kalau hisbah itu tegas. Harus dipisahkan antara dakwah dengan hisbah. Dakwah lebih kepada membujuk orang supaya menjadi baik, itu harus dilakukan dengan lemah lembut.

”Kalau hisbah memang harus tegas, nggak lemah lembut. Kalau lembut bisa kacau. Pressure tetap dilakukan FPI. Orang sekuler saja pake pressure. Dalam Islam, menyeru pada penguasa yang zalim, itu termasuk jihad. Kalau ada aktivis FPI yang dipenjara, itu resiko perjuangan. FPI siap bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk penegakan hukum di negeri ini,” tandas Munarman berharap.

Semoga FPI tetap istiqomah berjuang dan tidak akan pernah kempeskan ataupun dibubarkan. (Desastian)


latestnews

View Full Version