View Full Version
Senin, 12 Dec 2011

Malam ini Wapres Buka Konferensi Internasional Media Islam

Jakarta (Voa-Islam) – Malam ini, Senin ( 12/12) Wakil Presiden Boediono membuka Konferensi Internasional Media Islam ke-2 Tahun 2011 di Hotel Sultan, Jakarta pukul 19.30 WIB. Pelaksanaan konferensi itu dilangsungkan selama empat hari (sejak 12 - 16 Desember), yang dihadiri oleh 400 peserta, 130 peserta di antaranya berasal dari luar negeri.

Konferensi ini akan menghadirkan 20 pembicara utama dari berbagai negara. Dari Indonesia akan tampil seperti Prof Dr Azyumardi Azra MA, Prof Dr Komaruddin Hidayat, pakar komunikasi Prof Dr Alwi Dahlan dan Parni Hadi. Konferensi bertujuan memperkokoh dan membentuk jejaring antar media, khususnya di negara-negara dunia Islam.

"Selain memperkokoh dan membentuk jejaring, konferensi bertujuan memperkuat kerjasama dalam konteks media dan teknologi informasi yang mengalami perkembangan signifikan," ujar Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Agama, Zubaidi.

Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat, menjelaskan negara peserta yang akan mengikuti konferensi ini akan datang dari 39 negara. Konferensi ini merupakan hasil kerjasama Indonesia dengan Rabithah Alam Islami (Liga Dunia Islam). Konferensi ini merupakan event kedua, sebelumnya digelar tahun 1980. Pada konferensi pertama yang juga digelar di Jakarta, sempat terlahir kesepakatan politis, di antaranya melakukan desakan terhadap negara-negara Islam agar peduli pada persoalan Palestina.  

Konferensi Media Islam Internasional ke-1 pernah diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 1-3 September 1980 yang diikuti oleh 327 peserta dari 49 negara. Saat itu Delegasi RI diketuai oleh Menteri Penerangan RI. Pada konferensi pertama tahun 1980 telah dihasilkan deklarasi Jakarta yang berisi kode etik wartawan Islam; penetapan Sekjen Rabithah Alam Islami (Ali Al Harakan) sebagai Sekjen tetap Media Massa Islam sedunia yang berkedudukan di Makkah; dan Pendirian Dewan Tertinggi Penerangan Islam yang berkedudukan di Makkah.

Bahrul Hayat menambahkan, konferensi ini memiliki peran sangat strategis bagi pemberitaan Islam di dunia. Ia mengharapkan konferensi ini bisa menghapus streotip negatif yang selama ini diberitakan oleh media asing terkait dengan Islam di dunia. ''Kita juga berkepentingan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia sebagai penduduk Islam terbesar di dunia, memiliki perilaku yang demokratis dan moderat,'' kata Bahrul.

Bahrul juga menegaskan, kegiatan yang akan digelar hingga Kamis (15/12) mendatang, diharapkan bisa menjalin kerjasama dengan praktisi media di berbagai negara Islam di dunia.  ''Konferensi ini tidak ada sama sekali berniat untuk dijadikan wadah politik. Tetapi kami ingin menjadikan konferensi ini sebagai wadah memperkuat ukhuwah di antara media-media di negara Islam.''


latestnews

View Full Version