View Full Version
Selasa, 13 Dec 2011

Keluarga Udin Diteror Oknum Polisi Usai Beberkan Rekayasa Lakalantas pada Voa-islam‏.com

AMBON (voa-islam.com) – Tragis sekali nasib Udin, pemuda Muslim warga desa Batumerah Ambon. Sudah jadi sekarat jadi korban pengeroyokan oleh masa Kristen, malah dibilang kecelakaan karena mabok oleh polisi. Ironinya, kini keluarga diteror oknum polisi karena mengungkap kasus rekayasa lakalantas ke voa-islam.com.

Kasus mengenaskan ini bermula pada hari Sabtu (10/12/2011) Pukul 04.00 WIT, Udin keluar rumahnya dengan mengendarai sepeda motor untuk suatu keperluan. Selang satu jam kemudian petugas kepolisian mendatangi keluarga Udin dan mengabarkan bahwa Udin mengalami kecelakaan lalulintas dan dirawat di RST (Rumah Sakit Tentara).

Untuk memastikan kabar tersebut, keluarga Udin mendatangi tempat kejadian di jalan Tulukabesy, tepatnya di depan swalayan Citra di dekat tempat penjualan bensin (wilayah Kristen). Di tempat kejadian masyarakat yang mayoritas Kristen menerangkan bahwa Korban Udin mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabuk dan menabrak pembatas jalan.

Anehnya, pada sepeda motor korban tidak nampak adanya bekas menabrak benda keras. Keanehan pun bertambah ketika keluarga Udin melihat langsung korban yang sedang terbaring lemas di RST. Pada tubuh korban ditemukan adanya luka sayatan di bagian paha dan luka tersebut juga berlubang. Luka yang tidak wajar untuk sebuah kecelakaan lalu lintas yang hanya menabrak pembatas jalan.

Mendapat tanda-tanda keganjilan tersebut, keluarga Udin melaporkan kejadian tersebut kepada Polisi, namun laporan mereka tidak ditanggapi secara serius oleh pihak Kepolisian.

Untuk menuntut keadilan karena merasa keluarganya menjadi korban penganiayaan, salah seorang keponakan Udin melapor kepada voa-islam.com, sehari kemudian, tepatnya pukul  21.18 WIT. Ia mengungkap bahwa Udin tidak jatuh dari motor tetapi dikeroyok oleh massa Kristen di tempat kejadian. Udin juga menyangkal berita dari kepolisian kepada keluarga, bahwa dirinya mabuk miras saat mengendarai motor sehingga terjadi kecelakaan lalulintas. Udin sama sekali tidak mabuk apapun saat itu.

Setelah berita penzaliman yang dialami Udin dipublikasikan voa-islam.com, (baca: Udin Sekarat Terluka Sayat di Wilayah Kristen, Polisi Ambon Bilang Kecelakaan Tunggal), penzaliman baru harus dialami keluarga Udin.

Tak mau rekayasa lakalantasnya diungkap blak-blakan di media, tiga oknum polisi mengintimidasi keluarga Udin.

Salah seorang anggota keluarga Udin yang minta dirahasiakan namanya karena takut diteror polisi, mengatakan bahwa keluarga mereka didatangi oleh tiga orang anggota polisi.

Ketiga anggota Polisi tersebut, jelasnya, mengancam jika berita yang disampaikan oleh keluarga Udin tentang adanya rekayasa oleh polisi dalam kasus tersebut menyebabkan konflik, maka polisi akan menangkap semua keluarga Udin dan memasukkannya ke dalam penjara.

Ancaman dan teror ini tentu saja menyebabkan ketakutan pada keluarga Udin yang tidak mengerti seluk-beluk hukum. Mereka tidak tahu harus mengadu ke mana dengan semua kezaliman yang mereka alami sebab polisi yang katanya pengayom dan pelindung masyarakat ternyata malah menebar teror dan ancaman.

Seharusnya pengungkapan kasus rekayasa lakalantas oleh media dijadikan alat bantu aparat kepolisian untuk mengusut kasus yang dicurigai sebagai kriminal, agar insiden kerusuhan berdarah 11/9 tidak terulang kembali. Karena dalam kasus Udin dan almarhum Darfin Saiman itu memiliki kesamaan. Keduanya sama-sama teraniaya di kampung Kristen, lalu secara sepihak aparat merekayasa sebagai kasus kecelakaan murni, meski tak bisa menjelaskan luka lebam dan bekas tusukan di tubuh korban itu karena apa?

Melihat arogansi polisi yang demikian seorang warga muslim Ambon menghubungi voa islam melalui ponsel meminta bantuan kepada voa islam agar bisa berkoordinasi dengan TPM (Tim Pembela Muslim) untuk memberi bantuan advokasi kepada warga muslim Ambon yang menjadi korban kezaliman seperti kasus Darfin Saiman dan Udin.

Umat berharap agar kepolisian bekerja secara profesional, jujur dan transparan, jangan lagi meneruskan kebiasaanya merekayasa kasus penganiayaan sebagai lakalantas. Segera ungkap kasus Udin dan teror yang menimpa keluarganya, sebelum warga Muslim Ambon mengadu kepada ormas dan LSM di pusat semisal Tim Pengacara Muslim (TPM). [af]


latestnews

View Full Version