View Full Version
Sabtu, 24 Dec 2011

FPI Bantah Turunkan Laskar untuk Menjaga Gereja Saat Perayaan Natal

Jakarta (voa-islam) – Sejumlah media online mempublish berita bohong. Dalam pemberitaan itu dikabarkan, FPI akan menurunkan laskar untuk mengamankan sejumlah gereja di Jakarta saat perayaan Natal. Atas pemberitaan itu, Laskar Pembela Islam (LPI) membantah telah mendapat perintah dari Panglima LPI untuk mengamankan beberapa gereja di seluruh Indonesia, seperti diberitakan media online tersebut.

Media online yang memberitakan itu diantaranya: www.beritasatu.com, mediaindonesia.com, www.okezone.com, www.antaranews.com. www. vivanews.com, www.medantalk.com yang di copas (copy paste) di berbagai blogspot lainnya

Judul berita yang ditulis tersebut, antara lain: Natal, Anggota FPI Jaga Gereja, Jaga Damai Natal FPI Turun ke Jalan, FPI Perintah Anggota Jaga Gereja, FPI Siap Bantu Amankan Natal.

Salah seorang laskar FPI membenarkan, jika sebelum Natal, Markaz FPI dikunjungi Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung S Rajab untuk bersilaturahim. Namun, tidak benar jika ada perintah khusus dari Ketua Umum FPI Habib Rizieq kepada Panglima LPI atau pun wakilnya untuk menurunkan sejumlah laskar di seluruh Indonesia dalam rangka mengamankan gereja.

Masih dalam pemberitaan itu, Organisasi Front Pembela Islam (FPI) siap membantu pihak kepolisian mengamankan tempat ibadah saat perayaan Natal dan malam pergantian Tahun Baru di seluruh wilayah Indonesia. Dalam berita itu juga dikutip pernyataan Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab yang mengatakan, FPI selalu dilibatkan untuk mengamankan tempat ibadah agar tercipta situasi yang kondusif.

Lebih jauh, diberitakan, Habib Rizieq telah memerintahkan anggota FPI di seluruh Indonesia agar menjaga  keamanan di wilayahnya saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Bahkan Habib, tulis wartawan itu, siap turun ke lapangan memantau keamanan, jika pimpinan Polda Metro Jaya meminta FPI ikut serta menjaga pengamanan tempat ibadah.

Habib Rizieq menambahkan, pihaknya  mengutuk keras perbuatan orang yang melakukan aksi teror bom di malam Natal."Haram hukumnya jika mengganggu ibadah orang lain seperti Natal, karena itu hak mereka untuk beribadah. Dengan mencaci agama lain, menghina agama lain, lagi Natal dibom, atau dipasang petasan, itu diharamkan," pungkasnya.

Sementara, di Cilacap, Jawa Tengah, diberitakan FPI ikut membantu kepolisian mengamankan malam Natal. Ketua Majelis Tanfizi FPI DPW Cilacap, Haryanto, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bentuk toleransi. "FPI dengan umat Nasrani tidak ada masalah, kalau ada gesekan itu berkaitan dengan prosedural tempat ibadah, soal keyakinan kami menghormati mereka. FPI bahkan siap membantu jika ada yang merugikan umat Nasrani. "Kami berkoordinasi dengan aparat dan elemen lain," tambah Haryanto.

Tugas Polisi

Polda Metro Jaya dibantu Mabes Polri mengerahkan 5.899 personil dan 1.500 anggota Satpol PP, serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Kepada wartawan, Kepolisian RI akan mengamankan 32.232 gereja di seluruh Indonesia melalui gelar Operasi Lilin 2011. Selain gereja, polisi juga turut meng-amankan beberapa objek rawan pada masa menjelang Tahun Baru 2012. Operasi Lilin dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 23 Desem-ber hingga 2 Januari 2012.

“Ini adalah langkah menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam merayakan perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012,” kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Timur Pradopo di Jakarta.

Dalam Operasi Lilin kali ini, kepolisian menyiapkan sebanyak 87.339 personel yang terdiri dari 623 personel dari Markas Besar Polri dan 86.716 personel dari sejumlah kepolisian daerah. Selain itu, ditambah 18.917 personel dari Tentara Nasional Indonesia dan instansi terkait.

Operasi ini juga digelar di 4.262 pos pengamanan dan pos pelayanan yang berada di lokasi objek perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti tempat ibadah, tempat wisata, jalur pergerakan orang dan barang, serta lokasi acara pergantian tahun.
“Ini merupakan operasi kemanusiaan terpadu yang lebih mengedepankan kegiatan preventif dan didukung dengan kegiatan penegakan hukum dan deteksi dini,” kata Timur. (Desastian)


latestnews

View Full Version