View Full Version
Jum'at, 20 Jan 2012

Ngaku Bareskrim Mabes Polri, Simpatisan Syi'ah Teror voa-islam.com. Wuihhh..!!!

JAKARTA (voa-islam.com) – Berbagai cara dilakukan kalangan pembela Syi’ah untuk membungkam dunia pers agar tidak menyuarakan kesesatan Syi’ah. Salah satu jurus andalannya adalah melakukan teror mengaku Bareskrim Mabes Polri. Dan salah satu korban terornya adalah voa-islam.com.

“Kami dari mabes polri. Kami cuma mengingatkan agar anda tidak memprovokasi masyarakat... Kami tunggu 1 x 24 jam. Jika laman anda di internet masih tayang kami tidak segan menindak anda.”

Itulah salah satu pesan singkat (sms) dari simpatisan Syi’ah yang mengaku bernama Letkol Sudarmono dari Bareskrim Mabes Polri, Kamis (19/1/2012). Dalam serangkaian pesan singkat yang dikirim dari nomor hp: 0856409871### itu, sang pembela Syi’ah menyatakan keberatan jika Syi’ah disebut sebagai aliran sesat, karena Syi’ah adalah sebuah mazhab Islam.

Letkol Sudarmono pun mengancam agar berita-berita kesesatan Syi’ah, terutama berita video kesesatan Syi’ah segara dihapus dari voa-islam.com. Bila tidak segera dihapus, dia akan menindak redaktur voa-islam.com.

Uniknya, ketika pemred voa-islam.com menantang ketemuan di Mabes Polri, sang peneror tak menjawab. Ditelpon berulang-ulang pun tak diangkatnya.

Dalam analisa redaktur voa-islam.com, pengakuan pembela Syi’ah yang mengaku Letkol Sudarmono dari Bareskrim Mabes Polri itu jelas bohong besar. Karena di Mabes Polri tidak ada pangkat Letkol. Saat ini, jabatan setingkat Letkol adalah AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi). Karenanya, sesaat sebelum berita ini diturunkan, voa-islam.com kembali mengirimkan pesan singkat kepada pembela Syi’ah yang mengaku bernama Letkol Sudarmono:

“Halo, letkol sudarmono. Kapan kita ketemu di Mabes Polri? Kamu tidak mau menjawab karena kamu pembohong. Hari gini mana ada pangkat Letkol di Mabes Polri? Ah, ngibul kamu!! Jadilah orang beragama yang jujur. Karena kejujuran menuntun ke surga, dan kebohongan menuntun ke neraka. Hiasilah akhlak dengan ash-shidqu, jangan bertaqiyyah. Wassalam” (dikirim 20 Januari 2012 pukul 15:01 WIB).

Voa-islam.com menurunkan berita kesesatan Syi’ah bukan tanpa argumen dan landasan. Di tingkat nasional, soal kesesatan Syi’ah sudah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 7 Maret 1984. Dalam fatwa yang ditandatangi oleh Prof. KH Ibrahim Hosen LML (Ketua) dan KH Musytari Yusuf LA (Sekretaris), MUI menyatakan bahwa faham dan akidah Syi’ah berbeda dengan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang dianut oleh Umat Islam. Karenanya, MUI mengimbau umat Islam agar mewaspadai masuknya faham dan ajaran Syi’ah.

PBNU pernah mengeluarkan surat resmi Nomor: 724/A. II. 03/10/1997, 12 Rabiul Akhir 1418 H/14 Oktober 1997 M yang ditandatangani Rais Aam KH M Ilyas Ruhiat dan Katib Aam KH M Dawam Anwar. Mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh oleh propagandis-propagandis Syi’ah, dan perlunya umat Islam bangsa Indonesia mengetahui perbedaan prinsipil ajaran Syi’ah dengan Islam.

....Bila punya data dan hujjah yang tidak terbantahkan, sampai berkalang tanah pun voa-islam.com tidak akan menghapus berita-berita kesesatan Syi’ah....

Departemen Agama RI (sekarang Kemenag RI) juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: D/BA. 01/4865/1983, 5 Desember 1983 tentang, “Hal ihwal Mengenai Golongan Syi’ah” menyatakan bahwa ajaran Syi’ah tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ajaran Islam.

Atas dasar itulah, maka voa-islam.com tidak akan menggubris teror pesan singkat dari pembela Syi’ah yang mengatasnamakan Bareskrim Mabes Polri. Bila punya data dan hujjah yang tidak terbantahkan, sampai berkalang tanah pun voa-islam.com tidak akan menghapus berita-berita kesesatan Syi’ah. [taz]


latestnews

View Full Version