View Full Version
Senin, 19 Nov 2012

Dihujani Rudal Israel, 28 Relawan Mer-C Tetap Bertahan di Gaza

JAKARTA (VoA-Islam) -  Serangan rudal Israel tidak membuat 28 relawan Medical Emergency Resque Committe (MER-C) Indonesia yang berada di Gaza ditarik pulang. Para relawan tersebut diminta tetap berada di Gaza.

Relawan MER-C Indonesia, dr Joserizal Jurnalis mengatakan, sebanyak 28 relawan MER-C di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza diperintahkan untuk tetap berada di tempat tersebut. Selama kondisi di Gaza belum kondusif, para relawan diminta untuk tetap berada di dalam RS. ''Kami meminta kepada para relawan untuk tetap fokus pada pekerjaannya di RS,'' ujar Joserizal di kantor Mer-C, Jakarta.

Seperti diberitakan sebelumnya, MER-C telah berangkatkan 27 relawan yang terdiri dari dokter, insinyur serta tenaga teknis ke Kairo, Mesir. Keberangkatan relawan tersebut adalah untuk melanjutkan pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina yang sudah memasuki tahap akhir, yaitu tahap 2 berupa pekerjaan Arsitektur dan ME (Mechanical Electrical).

Sebagian besar relawan insinyur dan teknis dalam tim masih berasal dari Pesantren Al Fatah Cileungsi yang selama ini bekerjasama dengan MER-C di berbagai wilayah perang, konflik dan bencana alam. Kini, MER-C dan Al Fatah sedang mengerjakan pembangunan Rumah Sakit yang dananya berasal dari sumbangan masyarakat.

Sebagian besar relawan akan menetap dan bertugas di Gaza dalam jangka waktu lama hingga pembangunan RS Indonesia selesai. Mereka akan bergabung dengan 7 relawan yang saat ini sudah berada di Gaza, sehingga total relawan yang akan bertugas di Gaza untuk setidaknya 1 tahun ke depan seluruhnya akan berjumlah + 28 orang.

Sementara itu, perhatian dan dukungan dari masyarakat Indonesia untuk program ini masih terus mengalir. Hingga kini donasi yang sudah terkumpul  mencapai Rp 25 Milyar dari Rp 30 Milyar yang dibutuhkan untuk pembangunan fisik Rumah Sakit.

Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di RSI tersebut mengatakan sudah lebih dari 30 tembakan rudal Zionis Israel yang mendarat di sekitar RSI. Sebuah bom yang diduga dari serangan Israel meledak sekitar 100 meter dari lokasi Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Rabu (14/11) sore waktu setempat. Sedikitnya dua orang tewas dan sejumlah warga mengalami luka-luka.

Ada 17 relawan Indonesia lainnya yang mengamankan diri di lantai dasar bangunan rumah sakit. Sementara itu, 11 relawan lain yang sedang melaksanakan ru'yatul hilal penetapan awal Muharram di pantai Gaza terjebak di Masjid Gaza City. Mereka terpaksa menunggu situasi aman untuk kembali ke lokasi rumah sakit yang dibangun MER-C tersebut.

Sebelumnya, Ahmed Al Jabbari pimpinan tertinggi sayap militer Hamas, Brigade Izzudin Al Qassam, syahid dalam serangan Israel ke Gaza. Serangan tersebut menyebabkan sembilan warga Gaza tewas dan melukai lebih dari 13 orang, tujuh di antaranya mengalami luka serius. Sampai berita ini diturunkan pesawat-pesawat tanpa awak dan F-16 Israel masih terus menggempur Jalur Gaza di beberapa daerah.

Serangan Rabu malam merupakan serangan susulan Israel ke Gaza setelah serangan pertama Selasa malam. Dalam berbagai pernyataannya, militer Israel menyatakan serangan-serangan yang telah dilaksanakan hanya merupakan pembuka bagi serangan darat.

Mengenai kemungkinan para relawan terlibat dalam konflik berdarah antara Hamas dengan Israel, Joserizal menegaskan, pihaknya sudah menanamkan perintah kepada para relawan. Para relawan diminta untuk melakukan jihad profesional, yaitu bekerja di RS.

''Para relawan juga tidak meminta untuk ditarik kembali, karena sejak awal mental mereka sudah dipersiapkan,'' ucap Joserizal. Namun, Joserizal menambahkan, sementara ini para relawan tidak melakukan kegiatan, namun tetap berada di dalam RS. Para relawan akan kembali melakukan tugasnya setelah kondisi di Gaza kondusif. (desas/Ant/rep)


latestnews

View Full Version