View Full Version
Kamis, 22 Nov 2012

Besok di Bogor, PP Muhammadiyah Undang 150 Tokoh Perdamaian Dunia

JAKARTA (VoA-Islam) – Untuk keempat kalinya Muhammadiyah menggelar World Peace Forum (WPF), sebuah ajang pertemuan tokoh-tokoh perdamaian dunia. Rencananya acara tersebut akan dilaksanakan besok di Hotel Novetel Bogor, Jawa Barat, pada 23-26 November. WPF-4 2012 kali ini menekankan pada pentingnya konsolidasi demokrasi multicultural.

WPF-4 terselenggara atas kerjasama PP Muhammadiyah bersama Cheng Ho Multi Culture Education Trust, dan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisation (CDCC).

Forum tingkat dunia dua tahunan ini pertama kali digelar di Jakarta pada 14-16 Agustus 2006 dengan tema One Humanity, One Destiny, One Responsibility. Sesuai dengan rekomendasi WPF-1, One Humanity, One Destiny, One Responsibility dijadikan sebagai tema tetap WPF.

Adapun tujuan dari ajang ini digelar adalah mengembangkan dialog terbuka masalah identitas, multikulturalisme, dan demokrasi dari berbagai kalangan. Selain itu forum ini juga akan merumuskan pengejawantahan konsep One Humanity, One Destiny, One Responsibility sebagai filosofi dasar multikulturalisme.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, dari 150 tokoh yang jadwalkan bakal hadir, sebanyak 48 tokoh dari 21 negara dipastikan mengikuti event ini. Acara tersebut diharapkan mampu mempertemukan tokoh-tokoh dari berbagai kalangan. Sehingga menjadi wadah lintas perdamaian yang meliputi para pengambil kebijakan, rohaniwan, pebisnis, hingga media.

"Upaya untuk menggali dan memperkuat gagasan tentang identitas, multikulturalisme dan demokrasi juga menjadi bagian dari semangat forum ini. Hasil diskusi akan menjadi wacana global yang konstruktif dari pertemuan berbagai pandangan," tegas Din.

Forum ini, kata Din, adalah memperkuat dan mengangkat gagasan multikulturalisme dalam hubungannya dengan demokrasi, multikulturalisme dan perdamaian. Yakni, melalui kerjasama diantara para aktivis, lembaga dan organisasi yang bergerak dalam bidang multikulturalisme dan perdamaian. desastian


latestnews

View Full Version