View Full Version
Senin, 18 Feb 2013

Bambang Widodo Umar: Mungkin Si Pitung juga Dibilang Teroris

JAKARTA (voa-islam.com) – Pengamat kepolisian dan Dosen Kriminologi UI, Prof. Dr. Bambang Widodo Umar menyatakan selama ini definisi terorisme masih tidak jelas. Hal itulah yang menimbulkan terjadinya penindakan serampangan dan menyalahi prosedur yang dilakukan aparat.

Hal ini disampaikan Bambang Widodo Umar di sela-sela menjadi salah satu pembicara “Musyawarah Akbar demi Kedaulatan Bangsa” di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

“Terorisme itu siapa sih? Itu kan karena tidak jelas, lalu pendekatannya seperti itu, saudara sendiri dibunuh. Ini yang saya bilang tidak tepat menentukan strategi. Sampai kapan pun orang nanti akan cenderung akan menduga-duga, siapa sebenarnya di belakangnya?” kata Bambang saat ditanya wartawan, Jum’at (15/2/2013).

...Terorisme itu siapa sih? Itu kan karena tidak jelas, lalu pendekatannya seperti itu, saudara sendiri dibunuh

Akibatnya, kata Bambang, dengan definisi terorisme yang tidak jelas itu akhirnya main tuduh seenaknya saja.

“Akibat dari eksistensi terorisme di Indonesia itu seperti apa, tidak jelas. Main tuduh seenaknya saja sangat mudah. Maka pihak kepolisian atau BNPT harus memperjelas bagaimana eksistensi terorisme di Indonesia ini lho. Tidak sama dengan Amerika, tidak sama dengan Malaysia, tidak sama dengan Afghanistan, ini Indonesia,” tegas anggota Kompolnas ini.

...zaman Belanda sudah ada terorisme, mungkin si Pitung itu dibilang teroris juga

Ia menambahkan, jika asal tuduh teroris sejak zaman Belanda pun sudah ada terorisme. Bahkan mungkin si Pitung pun dianggap teroris.

“Dari dulu sudah ada terorisme, zaman Belanda sudah ada terorisme, mungkin si Pitung itu dibilang teroris juga. Lalu yang mana? Wong itu saudara kita sendiri kok,” ujar dosen PTIK tersebut.

Selain soal definisi terorisme yang tidak jelas, Bambang juga menyinggung proyek deradikalisasi BNPT yang sama tak jelasnya.

“Sekarang sudah ada deradikalisasi katanya, deradikalisasi yang mana? Tiap ajaran keyakinan itu ada radikalnya. Yakin dia Islam, saya yakin Islam itu benar, anda yakin Islam itu begini, lho itu sudah haknya orang beragama, terus apa mau dibilang radikal nanti? “ tandasnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version