View Full Version
Kamis, 14 Mar 2013

Polri:Jika Densus 88 Dibubarkan, Akan Ada "Bom Selanjutnya", Rekayasa?

JAKARTA (voa-islam.com) – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, mempersilahkan jika keinginan masyarakat mendesak Densus 88 dibubarkan. Kapolri lah yang akan membubarkan. Tapi dengan satu syarat, yakni harus ada satu pihak dari golongan penuntut pembubaran Densus 88 memberikan jaminan ledakan tak akan terjadi lagi di Indonesia.

Polri setuju jika masyarakat juga ikut terlibat dalam menjaga keamanan Indonesia. Sebab Polri yakin masyarakat yang aktif dan solid bakal meminimalisir semua kejahatan. Kata Boy, masyarkat harus waspada terhadap semua ancaman dan gangguan keamanan. Ia yakin, dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi, rusaknya keamanan dapat dihindari.

Boy mencontohkan desakan pembubaran Densus 88 yang berkaitan dengan kondisi kemanan di Indonesia belakangan ini. Mungkin, kata Boy, sebagian masyarakat gusar dengan keberadaan Densus 88 yang dianggap kerap melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dalam mengemban tugasnya.  Polri meminta dukungan masyarakat.“Kalau Densus 88 bubar, siapa yang akan menghalau bom di Indonesia,” kata mantan kapoltabes Padang ini.

Semoga saja, wacana pembubaran Densus 88, tidak membuat Polri dan Densus 88 menciptakan “bom-bom rekayasa” yang targetnya untuk menghabisi aktivis Islam. Dalihnya untuk menjaga keamanan, tapi malah melanggar HAM.

Belum lama ini, sebuah ledakan terjadi di Jalan Abdul Majid, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Selasa (12/3/2013) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Akibat ledakan tersebut dua warga mengalami luka ringan yaitu Agung beserta istrinya Luciana karena saat kejadian keduanya tengah melintas menggunakan sepeda motor.

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menduga kuat bila ledakan di depan rumah Kapolda Kalimantan Tengah Brigjen Pol Bachtiar Hasanudin diduga kuat berasal dari bom rakitan. Boy mengatakan saat ini pihak kepolisian masih memburu pelakunya. Kini kepolisian masih menyelidiki ciri-ciri pasti pelakunya dan bahan kandungan bahan peledaknya.

Media memberitakan, sebuah tas ransel tersangkut di atas pohon di sekitar lokasi ledakan di Cipete, Jakarta Selatan. Kepolisian sempat melakukan pemeriksaan tas tersebut, namun ternyata isinya hanya batu dan sarang semut. Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan bahan dari benda yang meledak tersebut. Saksi melihat seorang pengendara motor melempar benda yang meledak tersebut. Pemotor itu menggunakan jaket hitam dan juga helm full face. Desastian/dbs


latestnews

View Full Version