View Full Version
Kamis, 14 Mar 2013

Zalim! Mujahidin Korban Pengeroyokan Preman Kafir Malah Diisolasi

JAKARTA (voa-islam.com) - Pihak mujahidin di LP Salemba Jakarta Pusat menyayangkan sikap diskriminatif petugas LP terkait pengeroyokan yang dilakukan preman Ambon kafir.

Menurut, salah seorang mujahidin yang menghuni LP Salemba, sejak awal kedatangan preman Ambon kafir kelompok Edo yang terlibat kasus Narkoba dan penyerangan di RSPAD, mereka sudah begitu pongah.

Namun pihak LP justru menyambutnya dan seolah memberikan perlakuan istimewa tak seperti narapidana yang lain.

“Mereka masuk dengan membawa tas seperti orang yang mau camping aja,” kata Hanzholah, salah seorang mujahidin di LP Klas II A Salemba.

Menurut informasi, preman Ambon di Blok A juga kerap melakukan pesta sabu-sabu.

Bukan hanya itu, mereka juga berani memarahi sipir dan sempat bersitegang hingga menyobek surat mutasi di depan sipir.

Apalagi usai insiden pengeroyokan mujahidin, tak ada satu pun dari mereka yang diproses hukum namun hanya dipindahkan ke LP Klas I Tangerang.

Preman Ambon  yang dipindahkan ke LP Klas I Tangerang diantaranya: Toni Poce Rattu (vonis 3 tahun ), Jhon Robet Palyamu (vonis 3 tahun), Abraham Tuhenay (vonis 3 tahun), Youngky Maslebo (vonis 2,6 tahun) dan Rein Pentury (vonis 2,5 tahun).

Sweeping senjata tajam pun tak dilakukan pihak LP. Padahal Hendra Ali yang menjadi korban pengeroyokan ratusan preman Ambon kafir tersebut mendapatkan luka sobek di perut akibat senjata tajam.

Kelompok preman Ambon di Blok A memang dikenal sewenang-wenang, tak jarang mereka meneror napi lainnya. Salah seorang napi yang hanya ikut menolong Hendra Ali untuk dibawa ke klinik pun dianiaya ketika kembali ke Blok A.

Bahkan hingga saat ini, preman Ambon kafir Blok A masih mengancam akan kembali menyerang mujahidin dan siapa pun yang membelanya.

Di sisi lain, pihak LP Salemba juga bertindak diskriminatif bahkan cenderung zalim. Kelompok mujahidin yang menjadi korban penganiayaan kini malah dimasukkan ke sel tikus (sel isolasi) dengan alasan mereka melakukan aksi balasan.

Menurut informasi dari salah seorang istri mujahidin, kemungkinan besar mereka akan dipindah ke Nusakambangan. Ia pun menyatakan kekecewaannya dan tetap menuntut qishash terhadap preman Ambon tersebut.

“Bismillah, ini benar-benar penzaliman terhadap kaum Muslimin. Setelah dibiarkan oleh thaghut laknatullah dianiaya oleh kafir Ambon dan konco-konconya, suami ana dan ikhwan-ikhwan di Salemba akan dipindah ke Nusakambangan. Mohon doa dan bantuan kaum muslimin agar mengqishash mereka. QISHASH! ALLAHU AKBAR!” demikian isi pesan singkat tersebut yang diforward ke redaksi voa-islam.com.

Perkembangan terbaru dari kasus penganiayaan preman Ambon kafir, siang ini kelompok Ambon di luar melakukan aksi balasan mendatangi LP Klas I Tangerang untuk menekan petugas LP. Mereka kecewa teman-temannya dipindahkan ke tempat lain dan meminta agar mujahidin saja yang dipindahkan dari LP. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version