View Full Version
Selasa, 30 Apr 2013

Patut Ditiru, Karyawan BRI Rela Dipotong Gajinya 2,5% untuk Berinfak

JAKARTA (voa-islam.com) - Bapeskis (Badan Pembinaan Rohani Islam) yang membidani lahirnya Yayasan Baitul Mal – Bank Rakyat Indonesia (YBMBRI) bertugas mengelola zakat bagi pegawai BRI yang dipungut dari potongan gaji 2,5 persen setiap bulannya.  Subhanallah, dana yang terkumpul dari karyawan BRI di seluruh Indonesia mencapai + 6 Milyar setiap bulannya.

Menurut Ketua Bapekis Bank Rakyat Indonesia, H. Ahmad Suparli, tugas Bapekis BRI adalah membantu dan mempermudah karyawan yang bekerja di lingkungan BRI yang berkaitan dengan kerohanian. Bukan hanya memfasilitasi kegiatan pengajian, menambah wawasan keagamaan, tapi juga soal pernikahan.

Sebagai lembaga kerohanian Islam, Bapekis BRI bertujuan untuk menegakkan kalimat Allah di lingkungan karyawan BRI. Disamping pengajian rutin yang digelar satu bulan dua kali dan mengadakan shalat jumatan, rohis BRI juga mengajak karyawan BRI untuk belajar membaca Al Qur’an.

Kegiatan lain  yang menjadi  program unggulan Bapekis BRI adalah membentuk lembaga KBIH untuk karyawan BRI dan masyarakat umum. Lembaga bimbingan haji regular ini berada dibawah Departemen Agama. 

Pungut Zakat Karyawan

Yang menarik, Bapeskis juga membidani lahirnya Yayasan Baitul Mal – Bank Rakyat Indonesia (YBMBRI). Yayasan ini tugasnya adalah mengelola zakat bagi pegawai BRI yang dipungut dari dua setengah persen gajinya.  YBMBRI ini secara structural berada dibawah BRI, namun secara kelembagaan terpisah.

“Adalah Joko Santoso Mulyono yang mencetus YBMBRI, - direksi BRI sebelumnya, ingin karyawan BRI hidup berkah. Pegawai BRI bukan sekedar menerima gaji, tapi juga mengeluarkan zakat. Awal digulirkan kebijakan ini, banyak yang tidak berkenan, tapi kami berjuang agar pekerja mau mengeluarkan zakat dari potongan gajinya. ”

Salah satu alasan karyawan enggan menyisihkan gajinya, karena merasa sudah berzakat. Misalnya, ia mengaku sudah memiliki anak asuh maupun anak yatim binaan. Yang pasti, tidak semua semua karyawan BRI melakukan itu.

Yayasan Baitul Mal BRI di masa Dirut Rujito, membuat SK karyawan agar mengeluarkan zakat dari potongan gajinya. “Siapa yang tidak setuju dengan program direksi, maka dipersilahkan mengirim surat secara langsung ke Dirut. Sebelumnya, karyawan boleh memotong 1%, atau 1,5, 2%. Lalu pada masa direksi Sofyan Basir, telah  diwajibkan. Tahun 2010 dibuatlah SK di seluruh Indonesia. Dengan memungut zakat dari potongan gaji karyawan sebanyak 2,5%, dalam satu bulan bisa terkumpul  +6 Milyar,” paparnya.  

Tahun 2011,  50% dana karyawan BRI masih dikelola oleh Kanwil BRI masing-masing, dan setengahnya lagi dikelola oleh YBMBRI. Jumlah dana yang terhimpun tidak sampai 6 M.  Kemudian, tahun 2012, seluruh dana zakat dikelola oleh kantor pusat. Hasilnya, dalam satu bulan mencapai 6 Milyar. Dana yang terkumpul di pusat lalu  diserahkan lagi ke kanwil-kanwil atas dasar pemohonan, mulai dari beasiswa untuk pelajar tingkat SD hingga Perguruan Tinggi.  Angkanya fantastis hingga 12 ribu anak

Selain beasiswa, YBMBRI juga mengadakan pengobatan gratis melalui dana yang terhimpun. “Jadi, Bapekis BRI tidak hanya mengurus soal shalat jumatan saja, atau pengajian, dan pernikahan, tapi lebih luas lagi, seperti safari dakwah ke daerah-daerah. Kami menghadirkan ustadz untuk didatangkan ke kanwil BRI di daerah, misalnya ke Denpasar , Surabaya, hingga Aceh.”

Sinergis yang dilakukan Bapekis BRI dan YBMBRI juga menggelar khitanan. Suparli yakin, berkahnya Bank BRI karena do’anya kaum dhuafa yang telah dibantu. “Kami punya program BRI Peduli dan Baksos, dimana ada musibah banjir, BRI selalu hadir dengan membuka posko banjir. Kami sadar, BRI dibesarkan oleh masyarakat. Karena itu kami berusaha untuk selalu dekat di hati masyarakat,” tukas Suparli. [Desastian]


latestnews

View Full Version