View Full Version
Selasa, 30 Apr 2013

Ustadz Muin: Miss World Bertentangan Dengan Ideologi Negara & Syari'at

SOLO (voa-islam.com) – Penyelenggaraan Miss World 2013 yang sedianya akan digelar di Bogor dan Bali pada 28 September 2013 mendatang semakin banyak penentangan. Pasalnya, ajang pamer aurat ini nyata-nyata bertentangan dengan budaya luhur bangsa Indonesia dan ideologi negara.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Riasah Tanfidziyah Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS), Ustadz Dr. Muhammad Mu’inudinillah Basri, MA. pada Minggu (28/4/2013) siang, disela-sela Rapat Kerja (Raker) pertama DSKS untuk Mantabkan Visi Misi & Program Kerja Kedepan di kediaman Hardono, Kawatan, Solo.

“Bahwa kegiatan Miss World dengan terang-terangan membawa misi budaya asing dan nilai-nilai asing yang bertentangan dengan ideologi negara dan kepribadian mayoritas bangsa Indonesia,” ucapnya.

...Bahwa kegiatan Miss World dengan terang-terangan membawa misi budaya asing dan nilai-nilai asing yang bertentangan dengan ideologi negara dan kepribadian mayoritas bangsa Indonesia...

Selain itu, Ustadz Mu’in membeberkan bahwa sejatinya kegiatan Miss World merupakan agenda asing dengan ideologi liberalisme, kapitalisme, dan materialisme yang menempatkan wanita sebagai komoditas ekonomi dan perdagangan syahwat.

“Bahwa kegiatan Miss World adalah agenda asing dengan ideologi liberalisme, kapitalisme, dan materialisme yang menempatkan wanita sebagai komoditas ekonomi dan perdagangan syahwat,” imbuhnya.

Pimpinan PPTQ Ibnu ‘Abbas Klaten Jawa Tengah ini juga mengatakan bahwa penyelenggaran Miss World itu tidak manfaatnya sama sekali bagi masyarakat Indonesia. kalaupun ditimbang-timbang, justru ajang pamer aurat tersebut lebih banyak madharat daripada manfaatnya.

“Bahwa manfaat penyelenggaraan Miss World dengan dalih meningkatkan pariwisata dan citra bangsa di dunia internasional adalah alasan picik, konyol dan mengada-ada serta menunjukkan ketidakmampuan pejabat untuk mengelola negara dengan kaidah yang bersendikan moralitas bangsa yang mulia, cerdas, halal dan barokah,” tuturnya.

...Jika sampai ajang Miss World diadakan di Indonesia, maka secara tidak langsung akan membentuk opini bahwa Islam menerima ajang kontes wanita tersebut. Padahal ditilik dari sisi syari’ah, hal tersebut sangatlah bertentangan dengan Islam...

Dosen Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) inipun menegaskan bahwa Indonesia sebagai barometer muslim dunia jangan sampai dianggap menerima budaya asing yang merusak. Apalagi kalau ada opini bahwa Islam memperbolehkan buka-bukaan aurat terhadap wanita didepan umum. Padahal sesungguhnya Islam tidak membenarkan acara seperti itu.

“Negara Indonesia merupakan barometer negeri muslim dunia karena mayoritas penduduknya adalah Muslim. Jika sampai ajang Miss World diadakan di Indonesia, maka secara tidak langsung akan membentuk opini bahwa Islam menerima ajang kontes wanita tersebut. Padahal ditilik dari sisi syari’ah, hal tersebut sangatlah bertentangan dengan Islam,” tegasnya. [Bekti]


latestnews

View Full Version