View Full Version
Kamis, 09 May 2013

Kapal Dakwah AFKN Ke-3 Senilai Rp. 1,8 Milyar Dalam Proses Pembuatan

JAKARTA (voa-islam.com) – Setelah Kapal Dakwah Khilafah dan Kapal Bahtera Nusantara, Muslim Nuuwar (Papua) kini akan menambah kapal dakwahnya yang ketiga. Rabu (8) siang, Ustadz Fadzlan Rabbani Garamatan (Pimpinan Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) melakukan penandatangan (MoU) dengan Direktur Utama CV. Riftho Global Riki Hendra, di Restoran Abu Nawas, Matraman, Jakarta Timur untuk segera membuat kapal dakwah yang belum mendapatkan namanya itu.

Dalam jumpa pers, Ustadz Fadzlan Garamatan mengatakan, kapal dakwah AFKN ketiga ini merupakan bantuan umat Islam Indonesia yang tinggal dan bekerja di Qatar. Sebelumnya Ustadz Fadzlan sempat melakukan kunjungan ke negara tersebut beberapa waktu lalu selama 12 hari.

“Jika kapal dakwah I & II AFKN berukuran 13x 3 ,5 meter, sedangkan kapal ke-III ini berukuran 18x 5 meter, mampu mengangkut 30 ton, tinggi lambung 1,5 meter, kecepatan (speed) 20 knot, dengan kapasitas 70 penumpang,” jelas Fadzlan yang juga aktif sebagai anggota Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI).

Dikatakan Ustadz Fadzlan, dengan kapal dakwah para da’I AFKN dapat bersilaturahim dengan keluarga muslim Nuuwar di pedalaman, baik dari kampung ke kota, atau dari kota ke kampong. Dengan demikian hubunga da’i dan masyarakat muslim Nuuwar terjalin, sehingga kualitas tauhid dan akidah islamnya semakin meningkat.

Menurut Fadzlan, Nuuwar – nama lain Papua, perlu mendapat perhatian dari kaum muslimin. Mengingat, pulau ini lebih besar tiga kali lipat dari pulau Jawa itu.

“Jadi tidak cukup kalau hanya tiga kapal. Untuk menjangkau seluruh Nuuwar di setiap kabupaten membutuhkan, minimal 50-60 buah kapal.  Diharapkan, kapal dakwah AFKN dapat melayani umat Islam, dan melakukan dakwah kepada mereka yang belum tersentuh Islam itu sendiri,” ujar Lelaki kelahiran Fakfak, Papua Barat tersebut.

Kapal dakwah AFKN sangat bermanfaat untuk mengangkut bantuan umat Islam dari posko dakwah ke tempat dakwah. “Ini pekerjaan bergengsi, mari kita bekerjasama. Para da’I asal Nuuwar membutuhkan fasilitas dakwah yang baik,” katanya.

Selain digunakan untuk berdakwah, kapal ini juga bermanfaat bagi pengembangan potensi wilayah masyarakat  muslim yang ada di pedalaman, sehingga potensi sumber daya alam mereka dapat diangkut ke kota. “Kapal dakwah ini penting untuk menyambung hubungan ekonomi masyarakat dari desa ke kota. Dakwah seperti ini Insya Allah membawa perubahan, member inspirasi, dan dorongan hidup, sehingga dari tahun ke tahun kapal dakwah AFKN diharapkan menjangkau wilayah Nuuwar yang lebih luas.”  

Dengan kapal dakwah AFKN (Khilafah I dan Bahtera Nusantara), para da’i AFKN sudah bisa masuk ke kampong-kampung tanpa harus menyewa kapal lagi. Tapi cukup menyediakan BBM nya saja.

“Kapal dakwah ini bukan milik AFKN, tapi asset umat Islam yang diamanahkan kepada AFKN. Dana ZIS (Zakat Infaq Sedekah) dari umat Islam telah tersalurkan dengan baik ke pedalaman (desa) Nuuwar,” kata Ustadz Fadzlan yang didampingi oleh Mudir Pesantren AFKN Dr. H. Ahmad Husein Dahlan.  

Pembuatan kapal dakwah AFKN ini dikabarkan menelan biaya hingga Rp. 1,8 milyar. Namun dana yang baru terkumpul dari umat Islam Indonesia di Qatar sekitar Rp. 800 juta. Kekurangannya, diharapkan umat Islam dimanapun berada dapat member bantuan melalui Ustadz Fadzlan.[desastian]


latestnews

View Full Version