View Full Version
Senin, 20 May 2013

Presiden SBY Menunjuk Chatib Basri Menkeu Baru

Jakarta (voa-islaml.com) Presiden SBY akhirnya menunjuk Ketua BKPM Chatib Basri menjadi Menkeu yang baru, menggantikan Agus Martowardoyo yang sekarang menjadi Gubernur BI.

Sebelumnya, dikalangan pemerhati ekonomi sudah ramai, tentang kemungkinan akan majunya tokoh PAN, yaitu Dradjad Wibowo yang akan menggantikan Agus Martowardoyo. Dradjad Wibowo dikenal sebagai ekonomi dan peniliti Indef itu, sangat kompeten dibidang ekonomi, tetapi dia dari partai yang sangat rentan dengan kritikan.

Kemudian, Presiden SBY dengan segala kemungkinannya, memilih Chatib Basri dikenal orang dekatnya Wakil Presiden Boediono, dan pernah menjadi staf khusus Boediono, sebelum diangkat menjadi Kepala BKPM oleh SBY. Chatib Basri yang alumni UI, memiliki pikiran sama dengan Sri Mulyani, yang lebih pro pasar, dan dekat dengan lembaga multilateral, dan sangat Amerikanis.

Sebelumnya, Chatib mengenyam pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1992. Ia melanjutkan studi di Australian National University, Canberra, Australia, untuk mendapatkan gelar masternya. Lima tahun kemudian, Chatib mendapatkan gelar PhD dalam bidang Ilmu Ekonomi dari universitas yang sama.

Tahun 1992, pria berkacamata ini, memulai karier sebagai peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI). Ia juga menjadi dosen di FE UI.

Pada periode 1997-2001, Chatib menjabat sebagai asisten peneliti di Departemen Ekonomi Australian National University.

Tahun 2005, Chatib menjadi anggota Advisory Team to The Indonesian National Team on International Trade Negotiation.
Ia juga pernah menjadi konsultan di sejumlah lembaga internasional, seperti Bank Dunia, USAID, AUSAID, OECD, hingga UNCTAD.

Sementara pada tahun 2010-2011, Chatib menjadi anggota High Level Trade Expert Group yang dipimpin oleh Jagdish Bhagwati dan Peter Sutherland.

Di dalam negeri, pria kelahiran Jakarta, 22 Agustus 1965 ini, juga pernah menjadi Staf Khusus Menteri Keuangan (2006-2010), kemudian anggota Komite Penanaman Modal Bidang Ekonomi di BKPM (2007-2008), Sherpa Indonesia untuk G-20 (2008), dan Deputi Menteri Keuangan untuk G-20 (2006-2010). Chatib juga sempat menjadi Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). Ia masih mengajar di FE UI. 

Pendiri CReco Research Institute ini juga pernah menjadi komisaris di beberapa perusahaan publik antara lain  PT Astra International, PT Semen Gresik, Tbk, PT Astra Otoparts dan PT Indika Energy. Dari 2010-2012 Chatib menjadi Direktur non eksekutif independen Axiata Group Bhd. Ia juga anggota Regional Advisory Board  Toyota Motor Asia Pasifik.

Chatib telah menelurkan sejumlah artikel. Salah satu artikelnya adalah Ideas, Interest, and Oil Price: The Political Economy Trade Reform During Soeharto's (World Economy). Ia pun menjadi salah satu penulis buku Indonesia Business in Indonesia: New Challanges, Old Problems.

Chatib akan menghadapi tugas-tugas berat, terutama menyangkut masalah fiskal, defisit anggaran, utang, dan isu kenaikan BBM, serta memberesi subsidi yang terus membengkak, dan semakin jauhnya jurang kemiskinan yang sekarang terus menganga. Keputusan pemerintah akan menaikkan BBM, tak urung akan menambah deretan para fakir miskin di Indonesia. af/hh


latestnews

View Full Version