View Full Version
Jum'at, 24 May 2013

Astaghfirullah!! Presiden PKS Jabat Tangan Wanita Bukan Mahram

JAKARTA (voa-islam.com) – Dugaan suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menerpa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) makin hari kian memprihatinkan. Prahara “Sapi” yang kemudian menjerat Luthfi Hasan Ishaq (LHI) sebagai salah satu tersangkanya akhirnya membuat Presiden PKS yang baru, Muhammad Anis Matta angkat bicara.

Dalam acara Prime Time bertajuk “Anis Matta Menjawab” di Metro TV pada Rabu (22/5/2013) dan ditayangkan ulang pada Kamis (23/5/2013) malam, Anis Matta yang ditunjuk Majelis Syura PKS menggantikan posisi LHI sejak 1 Februari 2013 ini membantah semua berita miring yang menyudutkan partainya.

Mantan Sekjen PKS ini menepis segala tuduhan dan fitnah yang akhir-akhir ini “menghakimi” PKS, baik sumber keuangan yang dikabarkan berasal dari dana “haram”, hingga soal wanita disekeliling LHI. Menurut Anis, sumber keuangan PKS berasal dari iuran wajib yang ditarik dari setiap kader dan pengurusnya.

Untuk kader yang duduk di kursi DPR RI, Anis menjelaskan bahwa iuran yang ditarik dari para anggota dewan tersebut bisa mencapai 20 – 30 juta/orang perbulannya. Sedangkan untuk kader yang bukan pengurus partai, PKS mewajibkan iuran wajib yakni 6 % dari gaji atau penghasilannya. Namun, kata Anis, iuran wajib tersebut hanya di tarik dari kader yang punya gaji minimal 1,5 juta perbulannya.

“Saya ulangi, kader yang bukan pengurus, yang punya gaji atau penghasilan minimal 1,5 juta perbulan akan kita tarik 6 % dari gaji atau penghasilannya tersebut. Jadi anda bisa membayangkan berapa besar keuangan PKS yang ada dari anggota yang banyak tersebut,” kata Anis kepada Cheryl Tanzil yang bertindak sebagai host dalam acara tersebut.

Saat ditanya, berapa besaran atau nominal uang yang masuk dalam satu tahunnya ke khas partai, Anis menjawab dengan diplomatis. “Rasanya tak etis kalau saya menyebutkan nominalnya. Tapi yang jelas, keuangan yang ada bisa mencukupi kebutuhan-kebutuhan harian partai,” tambah mantan wakil ketua DPR RI ini.

Dalam kesempatan tersebut, Anis kembali menegaskan bahwa kasus yang menjerat LHI dan PKS adalah sebuah “konspirasi” dan kampanye hitam untuk menjatuhkan PKS menjelang pemilu 2014. Bahkan dirinya sesumbar bahwa para kader PKS yang ada dibawah sama sekali tidak terpengaruh dengan adanya pemberitaan miring tersebut.

“Saya rasa ini kampanye hitam untuk menjatuhkan PKS. Tapi, kampanye hitam terbukti tidak akan berhasil mempengaruhi elektabilitas PKS,” tandasnya.

Namun sayang, diakhri acara, Anis yang memimpin sebuah partai yang mengklaim sebagai “partai Islam dan partai dakwah” ini dengan entengnya berjabat tangan dengan host wanita yang bukan mahramnya. Padahal dari segi syar’i, Islam jelas melarang laki-laki dan wanita yang bukan mahram berjabat tangan.

Sedangkan PKS sendiri melalui salah satu anggota Majelis Syura, Refrizal saat menanggapi keterkaitan PKS dengan PSK (pekerja seks komersil) menegaskan bahwa untuk bersalaman saja dijaga betul oleh kader PKS. “Masa ada yang mengaitkan dengan PSK, itu terlalu. Kita kader PKS salaman saja dijaga,” katanya seperti dilansir detikcom, Senin (13/5/2013). [Bekti]


latestnews

View Full Version