View Full Version
Sabtu, 25 May 2013

Spanduk 'Selamat Datang Syuhada' Sambut Kedatangan Jenazah Bayu

KUDUS (voa-islam.com) – Setelah hampir dua pekan berada di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jenazah Bayu Setianto alias Ustadz Harun akhirnya tiba di kampung halamannya di desa Hadipolo Rt 5/Rw I, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Jum’at (24/5/203) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.

Bayu merupakan salah satu dari beberapa korban pembunuhan Densus 88 di rumah kontrakan milik almarhum Suswandi di Dusun Kembaran, Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (8/5/2013). Selain Bayu, ada pula Basari yang sudah dimakamkan pada Selasa (21/5/2013) pagi di desa Sidorejo, kecamatan Gringsing, kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Dari jalan raya Pantura dari Kudus menuju Pati terdapat beberapa spanduk yang menggambarkan penyambutan warga atas kedatangan jenazah Bayu. Bayu yang merupakan pria asli kelahiran Kudus ini memang mempunyai beberapa kerabat dan teman yang dekat dengan dirinya dan hal mereka tampak hadir saat menunggu jenazah Bayu.

Sepanjang perjalanan dari jalan arteri Kudus ke arah kabupaten Pati misalnya, terpampang sejumlah spanduk bertuliskan “Selamat Datang MUJAHID, Kami Akan Meneruskan Perjuanganmu”. Dari jalan raya menuju gang masuk rumah Bayu juga tertempel spanduk bertuliskan “Mereka MUJAHID, Bukan TERORIS”.

Sedangkan dari sebuah gang yang hendak masuk ke rumah Bayu dan didepan rumah Bayu ada pula spanduk bertuliskan “Ahlan Wa Sahlan Kafilah Syuhada Ust. Harun / Bayu Setianto Rohimahullah (Semoga Allah Menerimanya Sebagai Syuhada)”.

Pria yang biasa disapa Ustadz Harun ini meninggalkan satu istri dan dua orang anak yang masih kecil-kecil. Anak yang pertama berumur sekitar 3 tahun dan yang kedua berumur 6 bulan. Akibat kebrutalan Densus 88 dalam membunuh Bayu, kini istrinya menjadi janda dan kedua anaknya menjadi yatim. [Khalid Khalifah]


latestnews

View Full Version