View Full Version
Kamis, 30 May 2013

Pastur & LSM Liberal Menolak, MUI Dukung Penghargaan ACF Untuk SBY

AKARTA (voa-islam.com) – Jika kalangan tokoh Kristen dan LSM liberal memprotes pemberian penghargaan Negarawan 2013 oleh Appleal of Conscience Foundation (ACF) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat justru mendukung pemberian penghargaan World Statesman Award tersebut kepada SBY.

"Kita dukung penuh penghargaan itu, jadi itu bukan hanya untuk presiden, tapi untuk kita semua termasuk majelis ulama ikut merasa mendapatkan penghargaan," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin saat jumpa pers di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, lusa (28/5).

SBY, kata Ma'ruf, telah berhasil membina kerukunan hidup masyarakat Indonesia yang sangat majemuk. MUI melihat kehidupan beragama di Indonesia sangat harmonis."Apalagi pengelolaannya dilakukan secara demokratis, tidak menggunakan cara-cara yang represif. Itu sesuatu prestasi yang patut dihargai,"ujarnya.

Menurut Ma'aruf, keberhasilan Indonesia menjadi negara yang mempunyai kehidupan yang harmonis dalam masyarakat majemuk memerlukan ikhtiar yang serius dan penuh kearifan."Indonesia menjadi negara yang mempunyai kehidupan beragama yang harmonis sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya bangsa adalah sebuah prestasi yang patut dibanggakan," tukasnya.

Menyinggung adanya protes dari kalangan tokoh Kristen dan kelompok liberal atas penghargaan tersebut, MUI justru minta semua bersatu karena penghargaan World Statesman dari ACF itu untuk bangsa dan negara, dan bukan pribadi SBY sendiri

KH. Ma’ruf Amin yang didampingi Ketua MUI Muyidin Junaedi, Amidhan dan Wakil Sekjen Nur Rahmat mengatakan, mayoritas dari bangsi ini menyambut baik penghargaan dari ACF, karena itu telah mengharumkan nama bangsa dan negara, bahwa kerukunan umat beragama telah berlangsung dengan baik di Indonesia.

Dalam pernyataannya, MUI menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap rencana pemberian penghargaan dari ACF, karena hakekatnya merupakan pengakuan kepada seluruh bangsa Indonesia.

Sementara itu, secara terpisah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengkritik sejumlah penghargaan yang diberikan lembaga internasional kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, penghargaan tersebut hanyalah panggung sandiwara semata.

"Itulah yang kita saksikan di panggung sandiwara. Malah saya pernah mendengar dari SBY, dia akan mendapat nobel," kata  Din Syamsuddin di Gedung Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Rabu (29/5/2013).

Lebih lanjut Din mengatakan, sangat wajar SBY menerima penghargaan tersebut, karena pemberian penghargaan tersebut merupakan sebagai pencitraan. "Saya tahu ada upaya tertentu, tapi itu wajar bagi pemimpin yang sedang mencari citra ya pasti akan terima, saya pribadi tidak setuju penghargaan itu," imbuhnya. [desastian]


latestnews

View Full Version