View Full Version
Ahad, 16 Jun 2013

IPW Nyatakan Pemakaian Jilbab Tidak Akan Mempengaruhi Kinerja Polwan

JAKARTA (voa-islam.com) - Indonesia Police Watch (IPW) menegaskan bahwa seorang polwan (polisi wanita) yang berjilbab seperti di Aceh dan beberapa negara di belahan barat tidak mempengaruhi kinerja mereka.

Selain itu, IPW juga mengkritik keras pernyataan orang nomor dua di Mabes Polri, Komjen Pol Nanan Sukarna, terkait polwan berjilbab lebih baik berhenti jadi polisi. Hal ini dikatakannya terkait larangan penggunaan jilbab untuk polwan yang saat ini sedang ramai dibicarakan.

Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Nanan mencerminkan sikap tidak arif seorang petinggi Polri. Polri sebagai pengayom masyarakat harusnya bisa memberikan pencerahan, bukan sebaliknya, yakni menimbulkan keresahan ditengah-tengah masyarakat.

...Polwan pakai jilbab itu tidak mempengaruhi tugasnya. Dan pernyataan Wakapolri itu sangat tidak arif...

“Polwan pakai jilbab itu tidak mempengaruhi tugasnya. Dan pernyataan Wakapolri itu sangat tidak arif," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane seperti dilansir detikcom, Minggu (16/6/2013) pagi.

Disamping itu, Neta menegaskan bahwa IPW mendukung sepenuhnya bagi para polwan yang ingin memakai jilbab. Namun dirinya menjelaskan hal itu harus melalui upaya mengubah peraturan seragam wanita untuk anggota Polri.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna mengatakan jika ada polwan yang ingin berjilbab lebih baik berhenti saja sebagai polisi. Hal ini mengacu pada aturan Polri soal seragam dinas kepolisian.

Jelas, sikap mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu mengundang reaksi keras dan juga kecaman dari berbagai pihak. Tidak hanya tokoh umat Islam saja, namun tokoh nasional dan masyarakat juga mengecam sikap Wakapolri tersebut. [Khal-fah]


latestnews

View Full Version