View Full Version
Senin, 17 Jun 2013

Apa Kata Ustadz Fahmi Salim tentang Pembagian Syiah Jadi 3 Kelompok?

JAKARTA (voa-islam.com) - Anggota Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, Ustadz Fahmi Salim, Lc, MA menyampaikan kritik yang membangun kepada Front Pembela Islam (FPI) terkait pembagian Syiah menjadi tiga kelompok, yakni Syiah Ghulat, Syiah Rafidhah dan Syiah Mu’tadilah (moderat).

Menurut ustadz Fahmi, pembagian Syiah yang ketiga, yakni Syiah mu’tadilah ini memang menjadi permasalahan. Sebab dalam beberapa kitab yang ditulis para masyayikh tidak disebutkan kata-kata Syiah Mu’tadilah, namun spesifik kepada Syiah Zaidiyah.

‘ala kulli hal, dalam persoalan ini pembagian Syiah memang yang menjadi musykil (masalah, red.) itu ada kata moderat (Syiah Mu’tadilah). Karena dalam beberapa kitab yang ditulis oleh Syaikh Ali Ash-Shalabi, kemudian dalam kitabnya Ali Ahmad Ats Tsaluts itu memang tidak disebutkan kata-kata mu’tadilah, tapi yang disebutkan adalah Syiah Ghulat, Syiah Rafidhah dan Syiah Zaidiyah,” kata ustadz Fahmi Salim di Markas Syariah FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2013).

Dengan adanya pembagian kelompok Syiah Mu’tadilah (moderat) maka para penganut Syiah di negeri ini sepertinya menginginkan agar mereka dimasukkan ke dalam kelompok ketiga tersebut.

“Syiah-syiah yang ada di sini ingin dimasukkan ke dalam kelompok yang moderat itu. Dan mereka mengidentikkan itu, nah ini yang berbahaya,” ungkap ustadz muda yang menjabat Wakil Sekjen MIUMI itu.

Untuk mengidentifikasi alian sesat Syiah di Indonesia, menurut ustadz Fahmi bisa dilihat dari buku-buku yang ditulis dan kitab-kitab mereka.

“Kalau kita ingin menukik, siapa sebenarnya kelompok Syiah yang ada di Indonesia, kan sudah jelas buku-bukunya Jalaludin Rahmat, kemudian kitab-kitab yang mereka pakai baik IJABI maupun Ahlul Bait Indonesia (ABI) itu semua patronasenya adalah ICC, lalu ICC itu ke Iran, pakai konsepnya wilayatul faqih, konsepnya Imamah yang mengkafirkan sahabat, itu jelas Rafidhah,” jelasnya.

Kemudian, untuk memberikan panduan kepada umat Islam tentang aliran sesat Syiah, MUI telah berencana untuk membuat buku mengenai penyimpangan Syiah.

“Perlu juga kita memberikan guidance kepada umat, bahwa Syiah yang di Indonesia ini apakah dia dikategorikan Zaidiyah atau Rafidhah, itu perlu. Inilah yang kita usahakan di MUI, kita mencoba menulis buku panduan mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syiah,” tuturnya.

Ustadz Fahmi pun menegaskan bahwa berdasarkan kajian yang telah dilakukan ternyata Syiah yang berkembang di negeri ini adalah Syiah Rafidhah sebagaimana yang berkembang di Iran.

“Jadi ada linknya, itu ketemu antara ajaran yang dikembangkan di Indonesia dengan tokoh-tokoh Syiah yang kita tahu, dari ajaran yang sering kita dengar. Karena kita tidak ingin menilai Syiah itu dari perilakunya, kalau dari perilakunya taqiyah, susah. Tapi dari ajarannya langsung, dari kitab-kitabnya, sumber-sumbernya yang asli, dan ternyata link dan match itu ketemu bahwa yang dikembangkan di sini adalah Rafidhah,” tutupnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version