View Full Version
Sabtu, 22 Jun 2013

Joserizal 'Keukeuh' Nyatakan Revolusi Suriah Adu Domba AS dan NATO

JAKARTA (voa-islam.com) - Presidium MER-C, dr. Joserizal Jurnalis, SpOT, menyampaikan tanggapan atas nasehat Ketua DDII Jawa Tengah ustadz Aris Munandar Al-Fatah, Lc.

Joserizal masih tetap keukeuh dengan pendapatnya bahwa Revolusi Suriah adalah adu domba AS dan NATO terhadap kaum Muslimin.

“Nasihat tulus saya juga buat ustadz Aris Munandar, ingatlah perjalanan kita ke Afghanistan tahun 2002 untuk menolong rakyat Afghanistan yang dibombardir AS dan NATO. Sekarang AS dan NATO tersebut mengadu-domba kaum muslimin di Suriah sehingga jatuh korban hampir 100 ribu orang,” ungkap Joserizal melalui blackberry messenger kepada voa-islam.com, Selasa (18/6/2013).

Perlu diketahui, dalam muktamar ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dunia dinyatakan bahwa revolusi Suriah adalah revolusi Islam dan peperangan di Suriah adalah perang terhadap Islam. Artinya pihak pemerintah Syiah Nushairiyah Bashar Al-Assad telah memerangi umat Islam. Ulama Ahlus Sunnah juga menyatakan wajibnya jihad ke Suriah melawan kekejaman Bashar Al-Assad.

Entah dalam kapasitasnya sebagai apa, Joserizal juga mengajak pihak yang bertikai berunding menghindari pertumpahan darah. Padahal seperti diketahui MER-C Indonesia sendiri tidak mengirimkan tim medisnya untuk membantu Muslim Suriah.

“Marilah kita ajak pihak bertikai untuk duduk berunding dalam rangka menghindari pertumpahan darah sesama Muslim,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai seorang teman yang pernah berjuang bersama dalam jihad membantu umat Islam saat konflik di Maluku maupun Poso, ustadz Aris Munandar menasehati Joserizal agar bersikap inshaf (adil dan bijak).

“Nasehat saya yang pertama, sikap seorang Muslim itu harus berlaku inshaf berlaku adil, berlaku bijak dalam menyikapi berbagai hal. Apa pun keadaannya, baik karena konspirasi atau karena kejahatan Bashar Al Assad, jawabannya yang menjadi korban adalah umat Islam. Maka saya menyerukan kepada siapa pun untuk peduli kepada umat Islam di manapun mereka berada,” kata ustadz Aris Munandar kepada voa-islam.com, di masjid An-Nur, jl. Solo-Tawang Mangu, pada Ahad (2/6/2013).

“Kalau kita ini peduli terhadap umat Islam yang menjadi korban, baik di Gaza, Afghanistan, Irak bahkan di Poso dan di tempat-tempat lain, sudah semestinya kita memberikan perhatian terhadap saudara Muslim kita yang sedang menjadi korban keganasan Bashar Al Assad,” imbuhnya.

Soal adanya konspirasi musuh-musuh Islam yang menunggangi konflik di Suriah, ustadz Aris kembali menegaskan bahwa antara kaum Muslimin dan musuh-musuh Islam itu memiliki agenda berbeda. Terlepas dari hal itu, umat Islam yang menjadi korban pembantaian harus dibantu.

“Adapun kemungkinan adanya yang memanfaatkan hal ini sebagai bagian dari konspirasi kalangan musuh Islam, jawabannya sangat sederhana; mereka punya agenda, kaum Muslimin juga harus punya agenda. Apakah karena musuh Islam punya agenda konspirasi di Suriah, lalu umat Islam dibantai kita diam saja? Tentu tidak demikian. Berbuatlah semaksimal mungkin apa pun yang bisa mendorong bantuan ke sana,” ungkap Sekjen Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) tersebut. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version