View Full Version
Kamis, 27 Jun 2013

Pesan Fauzan Untuk Mahendradata Soal Kontroversial Joserizal

JAKARTA (voa-islam.com) – Ustadz Fauzan Al Anshori berpesan kepada Ketua Dewan Pembina Tim Pembela Muslim (TPM), Muhammad Mahendradatta, M.H untuk bersikap obyektif dalam menilai dan melihat segala sesuatu.

Jangan karena ada hubungan pertemanan, kemudian meninggalkan dan membuang sikap kritis terhadap kesalahan seseorang. Hal ini disampaikan Ustadz Fauzan terkait pembelaannya terhadap dr. Joserizal Jurnalis, SpOT yang sering mengeluarkan pernyataan kontroversial, baik berupa lisan maupun tulisan dalam konflik yang terjadi di Suriah.

“Jadi, kalau (Mahendradatta -red) membela sesama teman (Joserizal -red) juga harus kritis dong, jangan membabi buta seperti itu. Kalau membela kawan jangan memakai kacamata kuda, tapi yang obyektif,” kata Ustadz Fauzan kepada voa-islam.com melalui pesan BlackBerry Messenger pada Kamis (27/6/2013) sore.

...Jadi, kalau (Mahendradatta -red) membela sesama teman (Joserizal -red) juga harus kritis dong, jangan membabi buta seperti itu. Kalau membela kawan jangan memakai kacamata kuda...

Selain itu, Direktur Pusat Kajian Syariah dan Politik Jakarta ini menilai statemen Mahendradatta yang mengatakan bahwa media Islam tidak fair dan mudah menuduh Presidium MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) sebagai Syi'ah atau simpatisan Syi'ah juga tidak ilmiyah dan emosional.

Pasalnya, apa yang dikatakan atau dituliskan oleh Joserizal terkait pernyataan dan pandangannya tentang konflik Suriah yang berlainan arah dengan jumhur ulama dunia sudah diketahui khalayak ramai. Para ulama dunia sudah sepakat bahwa Bashar Assad telah keluar dari Islam, alias murtad. Tapi Joserizal berpandangan sebaliknya.

“Karena apa yang dikatakan Jose itu sudah mutawatir alias sudah diketahui orang banyak dan tidak dibantah Jose. Jose justru kekeuh menuduh Mujahidin yang melawan Assad sebagai antek AS. Berarti kalau gitu apakah Jose lalu mengkafirkan Mujahidin?,” tuturnya.

...Karena apa yang dikatakan Jose itu sudah mutawatir alias sudah diketahui orang banyak dan tidak dibantah Jose.Jose membela kekafiran Assad dan Hasan Nasrusy-Syetan (Hasan Nashrullah, pimpinan Hizbullah Libanon -red) secara membabi buta dan tidak mengkafirkan kedua orang itu, berarti dia belain orang kafir dong?...

“Jose membela kekafiran Assad dan Hasan Nasrusy-Syetan (Hasan Nashrullah, pimpinan Hizbullah Libanon -red) secara membabi buta dan tidak mengkafirkan kedua orang itu, berarti dia (Joserizal -red) belain orang kafir dong? (QS. Al Maa-idah 5 : 51),” imbuhnya.

Pimpinan Ponpes Anshorullah Ciamis Jawa Barat ini menjelaskan jika sekarang ini bukan saatnya lagi untuk beropini dan mencari akar permasalahan dalam konflik di Suriah. Namun, rakyat Suriah sekarang ini butuh pertolongan nyata sebagaimana yang dilakukan MER-C di Palestina dan tempat-tempat lainnya.

Ustadz Fauzan juga mempertanyakan sikap MER-C yang tidak terjun membantu rakyat Suriah yang dibantai tentara dan milisi bersenjata Rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad. Apakah itu memang kebijakan resmi MER-C, atau hanya keinginan Joserizal yang mewakili kelompok tertentu?

...Jika MER-C gak mau menolong pengungsi Suriah korban kebiadaban Assad, apa itu benar sikap MER-C atau sikap pribadi Jose? Karena kalau tidak mau membantu itu salah besar. Dimana-mana bantu, tapi kenapa di Suriah tidak bantu? Inikan kontroversial dan menimbulkan pertanyaan...

“Jika MER-C gak mau menolong pengungsi Suriah korban kebiadaban Assad, apa itu benar sikap MER-C atau sikap pribadi Jose? Karena kalau tidak mau membantu itu salah besar. Dimana-mana bantu, tapi kenapa di Suriah tidak bantu? Inikan kontroversial dan menimbulkan pertanyaan,” herannya.

Sekali lagi, Ustadz Fauzan menegaskan jika peran dan posisi media Islam sudah benar dan tepat dalam memberitakan pribadi kontroversial Joserizal. Harusnya, imbau Ustadz Fauzan kepada Joserizal dan Mahendradatta, mereka lebih mempercayai media Islam daripada media Sekuler dan media Kafir.

“Maka, media yang memberitakan supaya dia (Jose -red) tobat berdasarkan pernyataan dari para narsum itu tidak ada yang salah media Islam itu. Kalau gak mau ya sudah, urus sendirilah tanggung jawabnya dan saya putus hubungan dengan dia kecuali dia tobat,” tandasnya sembari mengutip ayat Al-Qur'an surat Al-Mumtahanah 4. [Khalid Khalifah]


latestnews

View Full Version