View Full Version
Jum'at, 12 Jul 2013

MUI Himbau Para Artis Untuk Pakai Jilbab Diluar Bulan Puasa

JAKARTA (voa-islam.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau para artis untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, misalnya dalam hal menutup aurat. Karena sebagai publik figur, para artis memang menjadi sorotan dan idola masyarakat.

Hal ini dikatakan Ketua MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin, tentang fenomena para artis yang mengenakan jilbab saat bulan Ramadhan, meski sebelumnya tidak memakai. Namun, semangat mereka menyambut Ramadhan dengan mengubah penampilan lebih religius, patut diapresiasi.

MUI mengimbau para artis agar melanjutkan memakai jilbab setelah bulan puasa lewat. Sebab, berjilbab adalah perintah agama yang tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadhan saja. Tapi, perintah berjilbab atau menutup aurat diwajibkan bagi wanita yang sudah baligh hingga meningal dunia.

“Hai Nabi (Muhammad Saw), katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin; ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya (sejenis baju kurung yang lapang dan tidak ketat yang dapat menutup kepala, muka dan dada) ke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.” (QS. Al Ahzab 33 : 59)

...MUI mendukung dengan semakin banyaknya artis yang mengenakan jilbab. Tapi sebaiknya seterusnya, tidak ketika Ramadhan saja. Seterusnya mengenakan jilbab juga tidak masalah...

“Katakanlah kepada wanita yang beriman; Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,” (QS. An Nuur 24 : 31)

“Hadits dari Aisyah ra, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (baligh) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau Saw menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi)

“MUI mendukung dengan semakin banyaknya artis yang mengenakan jilbab. Tapi sebaiknya seterusnya, tidak ketika Ramadhan saja. Seterusnya mengenakan jilbab juga tidak masalah,” kata Kyai Ma’ruf di Jakarta, pada Rabu (10/7/2013).

Sebelumnya, bersama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), MUI juga akan mengawasi para penceramah di televisi selama Ramadhan. Hal ini, kata Kyai Ma’ruf , sebagai salah satu bentuk tanggung jawab ulama dalam mengawal dan menjaga akhlak manusia. [Khal-fah/dbs]

 

latestnews

View Full Version