View Full Version
Kamis, 18 Jul 2013

Mengapa Selain Produk Zionis, Produk Syiah juga harus Diboikot?

JAKARTA (voa-islam.com) - Aksi boikot produk Syiah Iran telah menjadi resolusi yang disepakati (ijma’) ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam muktamar di Kairo, Mesir yang diselenggarakan pada 4 Sya’ban 1434 H/13 Juni 2013 M dan dihadiri oleh lebih dari 500 tokoh dan ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah dari 50 negara.

Anggota Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, Ustadz Fahmi Salim, Lc, MA, mengungkapkan Aksi boikot merupakan senjata ekonomi yang ampuh.

Aksi boikot pernah diserukan oleh Raja Faishal terhadap Amerika agar tidak memberikan dukungan terhadap negara Zionis saat terjadi perang Arab-Israel.

Hal serupa pun pernah diserukan saat Denmark membiarkan pelecehan terhadap Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat kartun yang dipublish sebuah media di negara tersebut.

“Dulu kita kan pernah memboikot produk Denmark, karena ada kasus penghinaan, dengan kartun Nabi Muhammad. Produk Denmark seperti susu, keju, butter dan semacamnya sampai ditarik di pasar-pasar seluruh Timur Tengah, sebagai bentuk protes. Akhirnya mereka meminta maaf dan minta dibuka lagi hubungan perdangan, itu artinya aksi boikot itu efektif,” kata ustadz Fahmi Salim kepada voa-islam.com, Rabu (17/7/2013).

Namun, masih ada saja yang bertanya-tanya, mengapa produk Syiah Iran yang diboikot, bukan produk Zionis?

Zionis dan Syiah itu sama, memerangi umat Islam. Iran mengintervensi dalam permasalahan Suriah.

Ia pun menjawab dengan tegas, bahwa alasan boikot tersebut, karena Zionis dan Syiah sama-sama memerangi Islam. “Zionis dan Syiah itu sama, memerangi umat Islam,” tegasnya.

Ia menjelaskan, Syiah Iran telah mengintervensi permasalahan Suriah dengan mendukung rezim Bashar Al-Assad yang membunuh kaum Muslimin di sana.

“Iran mengintervensi dalam permasalahan Suriah. Umat Islam yang mayoritas Sunni di sana menuntut adanya kebebasan, reformasi politik yang mana rezim Bashar ini berkoalisi dengan Syiah Iran kemudian Rusia dan Cina. Oleh sebab itu kita juga harus berfikir memboikot produk Cina dan Rusia,” pungkasnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version