View Full Version
Senin, 19 Aug 2013

IPW: Penembakan Terhadap Polisi, Karena Ada Pembiaran dari Aparat

JAKARTA (voa-islam.com) – Penembakan terhadap dua polisi yakni Aipda Kus Hendratna dan Bripka Maulana di Tangerang dinilai sebagai bentuk pembiaran aparat kepolisian terhadap kejadian insiden penembakan lain yang terjadi sebelumnya.

Hal ini sebagaimana dikatakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam siaran persnya pada Sabtu (17/8/2013) yang dikirim kepada para wartawan.

Selain itu, merebaknya aksi penembakan menurut IPW akibat kasus pertama tak kunjung terungkap, sehingga para kriminal makin nekat melakukan “uji nyali’ untuk menyerang polisi.

...Sama dengan aksi perampokan mini market atau kasus mutilasi, ketika ada satu kasus tak kunjung terungkap maka akan muncul trend mutilasi dan perampokan mini market...

“Sama dengan aksi perampokan mini market atau kasus mutilasi, ketika ada satu kasus tak kunjung terungkap maka akan muncul trend mutilasi dan perampokan mini market. Tapi begitu kasusnya terungkap, trendnya langsung berhenti,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Neta, Polri harus segera mengungkap kasus penembakan terhadap anggota polisi ini. Jika tidak trendnya akan terus muncul dan pelakunya bisa jadi adalah orang yang berbeda satu dengan lainnya.

“Tapi publik akan mengkaitkan isu atau trend ini dengan issue pergantian Kapolri. Padahal kasus ini sepertinya tidak ada kaitan dengan issue pergantian atau bursa calon Kapolri ataupun aksi para teroris,” tegasnya.

Seperti diberitakan www.voa-islam.com sebelumnya, IPW menegaskan dalam analisanya jika pelaku penembakan beberapa anggota polisi bukan teroris. Menurut IPW, penembakan polisi adalah kriminal biasa, bukan aksi terorisme.

...Padahal kasus ini sepertinya tidak ada kaitan dengan issue pergantian atau bursa calon Kapolri ataupun aksi para teroris...

Selain itu, IPW juga mencatat bahwa jumlah polisi yang tewas saat bertugas terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2012 ada 29 polisi tewas dan 14 lainnya luka-luka saat menjalankan tugas.

Sebagian besar yang tewas yakni 24 polisi adalah polisi jajaran bawah akibat dibunuh pelaku kriminal. Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2011 bahwa jumlah polisi yang tewas saat bertugas hanya 20 orang.

Sementara itu dalam tiga bulan terakhir ini, sudah terjadi enam kali aksi kekerasan. Empat polisi ditembak, satu kasus polisi dirampok saat sedang tugas dan satu lagi rumah polisi ditembak orang tak dikenal. [Khal-fah/dbs]


latestnews

View Full Version