View Full Version
Rabu, 11 Sep 2013

Ketum DDII Berikan Motivasi Da'i DDII yang Akan Dikirim ke Pedalaman

BEKASI (voa-islam.com) - Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) mengadakan acara pembekalan bagi para da’i alumni STID Mohammad Natsir Bekasi yang akan dikirim ke pedalaman.

Acara yang dilaksanakan selama dua hari, Rabu - Kamis (11 - 12/9/2103) ini dibuka oleh Ketua Umum (Ketum) DDII, ustadz Syuhada Bahri.

Dalam sambutan pembukaannya, ustadz Syuhada memotivasi para peserta dengan mengatakan bahwa menjadi da’i merupakan pekerjaan paling mulia, baik di mata manusia maupun dalam pandangan Allah SWT.

Ia juga memberikan garansi bahwa dengan menjadi da’i akan mengantarkan kepada kebahagiaan hidup yang hakiki.

...Allah sudah berjanji dalam Al Qur’an bahwa siapa saja yang bersungguh-sungguh di jalan-Nya, Allah pasti akan memberikan baginya jalan-jalan kebaikan...

“Allah sudah berjanji dalam Al Qur’an bahwa siapa saja yang bersungguh-sungguh di jalan-Nya, Allah pasti akan memberikan baginya jalan-jalan kebaikan,” tegas ustadz Syuhada.

Karena itu, ketika seorang da’i merasa belum mendapatkan kehidupan yang baik, yang harus dipertanyakan bukan janji Allah itu, tetapi kinerja da’wahnya. Sebab, boleh jadi janji Allah itu belum datang karena kita belum berda’wah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Ustadz Syuhada juga berpesan kepada para da’i agar di lapangan da’wah kelak harus terus membangun keshalihan pribadi dan keshalihan sosial.

Keshalihan pribadi dibangun dengan mengintensifkan hubungan dengan Allah. Sementara keshalihan sosial dibangun dengan selalu peduliterhadap masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat.

...Di kemudian hari kita faham bahwa yang dimaksud dengan anak-anaknya oleh Pak Natsir adalah  anak-anak ideologis, bukan anak-anak biologis...

Ia mencontohkan keshalihan sosial yang dimiliki Mohammad Natsir. Ketika Pak Natsir mendapatkan King Faisal Award, semua hadiah yang didapatnya di infaqkan untuk gerakan da’wah.

Bahkan ketika Pak Natsir ditawari hadiah, ia meminta pemerintah Saudi Arabia memberikan beasiswa belajar untuk anak-anaknya.

“Di kemudian hari kita faham bahwa yang dimaksud dengan anak-anaknya oleh Pak Natsir adalah  anak-anak ideologis, bukan anak-anak biologis,” terang ustadz Syuhada.

Acara pembekalan sendiri diikuti oleh tiga puluhan peserta. Tiga belas orang diantaranya siap diberangkatkan dalam waktu dekat, sementara sisanya harus menyelesaikan tugas penulisan skripsi terlebih dahulu. [Abu Dzakir]


latestnews

View Full Version