View Full Version
Kamis, 12 Sep 2013

ICAF: Polri Harus Tinggalkan Job yang Bukan Wewenang & Tugasnya

JAKARTA (VOA-ISLAM.COM) – Meski penembakan terhadap anggota polisi belakangan ini semakin marak, namun kepolisian harus tetap pada fungsi dan tugasnya seperti biasa untuk melayani masyarakat.

Hal ini sebagaimana dikatakan Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B Nahrawardaya kepada voa-islam.com pada Rabu (11/9/2013), terkait penembakan terhadap anggota Provost Bripka Sukardi.

Seperti informasi yang berkembang, sebetulnya Bripka Sukardi saat itu sedang tidak dalam tugas pengawalan iring-iringan enam kontainer pengangkut kayu dan besi komponen lift, Selasa (10/9/2013) malam.

...Bagaimanapun, menjadi polisi harus siap menerima segala resiko...

“Meski penembakan terus terjadi, bukan berarti ini boleh diikuti oleh aksi kerja tanpa seragam polisi. Ketakutan tidak boleh menyebabkan penanggalan atributnya karena menanggalkan atribut justru akan menambah resiko di kemudian hari,” ujar Mustofa.

“Resiko apa? Yakni resiko keselamatan sebagian besar polisi oleh penjahat kecil. Jika tak berseragam, resiko polisi makin besar karena akan dihabisi preman kecil, yang biasanya preman kecil takut membunuh polisi berseragam,” imbuhnya.

Polri juga diminta untuk tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi penembakan terhadap Sukardi. Kata Staf Ahli DPR RI 2009 – 2014 ini, polisi harus siap menerima setiap resikonya menjadi anggota Korps Bhayangkara.

...Kembalikan fungsi-fungsi Polri pada job masing-masing, dan jika bisa, mengurangi kegiatan yang bukan wewenang dan tugasnya...

“Sebaliknya, polisi tetap harus bekerja seperti biasa, bahkan harus meningkatkan patroli dan menunjukkan kewibawaannya, baik itu di kantor, di jalan, maupun di tempat-tempat lainnya. Bagaimanapun, menjadi polisi harus siap menerima segala resiko,” ucapnya.

Untuk itu Mustofa menegaskan, kepolisian tidak boleh keluar dari job (pekerjaan) yang sudah diatur, dan juga melakukan pekerjaan diluar dinas seperti yang dilakukan oleh Bripka Sukardi.

“Kapolri harus segera mengubah kebiasaan-kebiasaan lama, yang kemudian mungkin mudah dibaca oleh para pelaku penembakan. Kembalikan fungsi-fungsi Polri pada job masing-masing, dan jika bisa, mengurangi kegiatan yang bukan wewenang dan tugasnya,” tandasnya. [Khalid Khalifah]

BERITA TERKAIT :

  1. IPW: Penembakan Polisi Merupakan Aksi Balas Dendam Preman
  2. Paranoid Terhadap Teroris, Polri Sulit Ungkap Penembak Polisi
  3. Mustofa Nahrawardaya ICAF: Musuh Polisi Banyak, Tidak Hanya Teroris

latestnews

View Full Version