View Full Version
Sabtu, 30 Nov 2013

PKS : Tidak Ada Gunanya Wacana Koalisi Parpol Islam?

Jakarta (voa-islam.com) Sedih memang. Kalau sudah tidak ada lagi “ta’liful qulub” (ikatan hati) diantara para pemimpin partai Islam, dan orientasi mereka semata kekuasaan. Segala hitungan hanyalah yang dinilai akan memberikan manfaat atau tidak bagi kekuasaan.

Karena itu, tak ada lagi yang berselera memadu ikatan dengan sesama Muslim yang memiliki satu ikatan aqidah yang sama.

Mestinya, partai-partai Islam memelopori lahirnya kekuatan politik Islam, dan tidak bercerai berai, masing-masing melakukan manuver politik sendiri-sendiri, dan tidak ada koordinasi, dan kesatuan visi serta agenda politik yang sama.

Sejatinya, ini  hanya akan semakin melemahkan partai-partai Islam di masa depan. Mestinya ada kesungguhan melakukan pendekatan menuju kesatuan kekuatan politik Islam. Tidak egois hanya mementingkan golongan mereka sendiri.

Di bagian lain, tokoh  Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengatakan bahwa  pesimis dengan wacana koalisi parpol Islam. Pasalnya pemilih saat ini sudah tidak lagi mementingkan ideologi parpol peserta Pemilu.

"Sebenarnya sekarang ini tidak relevan memisahkan agamis dan nasionalis. Bagi PKS kedepan itu yakin pemilih itu tidak akan melihat partai itu agamis atau nasional, tapi yang dilihat apakah partai itu bisa menyelesaikan masalah atau tidak," ujar Anggota Majelis Syuro PKS Jazuli Juwaini di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013).

Menurutnya, saat ini pemilih merupakan para generasi muda yang tidak terlalu mempersoalkan ideologi sebuah parpol. Sebab parpol Islam itu hanya muncul di rezim sebelum reformasi.

"Pemilih ini 40 persen juga banyak anak muda yang berada direzim sekarang, nah kalau wacana parpol Islam itu muncul di rezim sebelumnya. Mereka tidak akan terpolarisasi pada rezin sebelumnya," terangnya.

Untuk itu, PKS tak akan terpengaruh dengan wacana koalisi parpol Islam. Sebab PKS sadar penentu kemenangan di Pemilu 2014 bukanlah soal ideologi parpol Islam atau nasionalis.

"PKS memang parpol Islam, kalau kita berbicara konteks berbangsa dan bernegara bukan berarti ideologi itu larut. Generasi sekarang itu tidak mengetahui ekstrim kanan dan kiri," tandasnya.

PKS tak akan terpengaruh dengan wacana koalisi parpol Islam. Sebab PKS sadar penentu kemenangan di Pemilu 2014 bukanlah soal ideologi parpol Islam atau nasionalis.

"PKS memang parpol Islam, kalau kita berbicara konteks berbangsa dan bernegara bukan berarti ideologi itu larut. Generasi sekarang itu tidak mengetahui ekstrim kanan dan kiri," tandasnya.

Mestinya, PKS memelopori kebangkitan kekuatan Islam dengan menyatukan kekuatan politik Islam, dan berada di garda paling depan dalam memperjuangkan kepentingan Islam dan Umat, bukan malah menapikan dengan masalah-masalah ke-Islaman, dan tidak mau secara  terbuka menegakkan dan membawa ideologi Islam. Hanya alasannya pemilih belaka. Af/hh


latestnews

View Full Version