View Full Version
Sabtu, 14 Dec 2013

Senin Besok Yulianis Ancam Publikasikan BAP Terkait Korupsi Ibas

JAKARTA (voa-islam.com) - Ibas Yudhoyono begitu sakti sehingga ketika anggota partai berlogo mercy yang lain sudah roboh di terjang vonis pengadilan dan beberapa sudah ditetapkan menjadi tersangka namun Ibas tak juga di sentuh KPK.

Banyak pihak menilai KPK tebang pilih ketika korupsi melibatkan kroni Cikeas, karena secara fakta keterlibatan keluarga Cikeas dalam kasus korupsi yang ditangani KPK makin jelas, seperti yang disampaikan Silvya Solehah alias Bu Pur membantah bekerja di Cikeas, kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal ini mengemuka karena perang bantahan antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, dengan mantan Wakil Dirut Keuangan PT Permai Group, Yulianis, menuju klimaks.

Yulianis mengancam akan mempublikasikan berita acara pemeriksaan (BAP) yang menyebutkan adanya aliran dana proyek Hambalang ke putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie “Ibas” Baskoro Yudhoyono .

Saat ini Yulianis mengaku sedang menunggu surat balasan dari Abraham Samad, soal penyebutan nama Ibas. “Lagi menunggu surat jawaban nih mbak dari Pak Samad, mudah-mudahan sih dijawab surat tertutupku. Kalau sampai Senin, nggak dijawab, Senin sore aku buka deh buat temen-temen media,” tegas Yulianis melalui akun Twitter ‏@yulianis13450.

Akun @yulianis13450 menanggapi pernyataan Ketua KPK RI di berbagai media yang menyebutkan bahwa nama Ibas atau Edhie Baskoro tidak ada tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ada di KPK.

Pernyataan Samad tersebut dibantah oleh Yulianis yang selama tiga tahun terakhir ini merupakan saksi kunci KPK dalam mengungkap berbagai kasus korupsi Nazarudin cs dan telah terbukti kesaksian - kesaksian Yulianis di BAP dan di depan persidangan Pengadilan Tipikor berhasil menyeret belasan terdakwa korupsi ke penjara.

Berikut kutipan langsung kultwit @Yulianis13450 :

Surat terbuka untuk Bpk Samad yg terhormat

Menanggapi omongan bapak di beberapa media yg sangat sembrono

Bersama ini saya menyatakan betapa bapak sangat sembrono, dan kesembronoan bapak membuat KPK blunder    

Kalo bicara apa adanya, jujur, tanpa ada maksud2 apapun bapak bilang aneh, silahkan kalo KPK beranggapan seperti itu    

Bapak bilang di BAP saya tidak menyebut nama IBAS berarti Bapak belum baca BAP saya, tolong bapak BACA BAIK BAIK agar bapak tidak sembrono

Jadi pak Samad yg terhormat dan tidak ANEH…. Terima kasih atas cap ANEH bapak pada diri saya

Cukup di mata Bapak saja saya di bilang ANEH… Bukan di mata ALLAH, KELUARGA, TEMAN

Demikian surat terbuka saya untuk Bapak Samad yang terhormat, atas perhatian Bapak saya tidak mengucapkan terima kasih

Btw Pak samad…. Yg nyebut nama Ibas bukan saya aja loh, berarti semuanya aneh dong ya…

    Penulis twit :
    yulianis13450   

Demikian disampaikan agar diketahui seluruh rakyat Indonesia, betapa rusaknya integritas dan profesionalitas Abraham Samad Ketua KPK yang sudah beralih profesi menjadi ‘penasihat hukum / lawyer’ Keluarga Cikeas.

 

Jauh sebelumnya, Yulianis sempat mengungkapkan adanya dana US$ 200 ribu terkait proyek Hambalang yang diduga mengalir ke Ibas, di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Maret 2013 lalu.

Di sisi lain, belakangan Abraham Samad, menyebut Yulianis sebagai orang aneh. Pasalnya, ketika  diperiksa sebagai saksi dalam kasus Hambalang di KPK, Yulianis tidak pernah menyebutkan keterlibatan Ibas. Namun nama Ibas disebut Yulianis saat diwawancara para wartawan di luar KPK dan juga di persidangan. Menurut Samad, dalam BAP Yulianis juga tidak ada nama Ibas.

Yulianis pun bereaksi atas pernyataan Samad itu. Dalam surat terbuka @yulianis13450 menulis: “Bapak bilang di BAP saya tidak menyebut nama IBAS berarti Bapak belum baca BAP saya, tolong bapak BACA BAIK BAIK agar bapak tidak sembrono.”

Istri Kepala Rumah Tangga Cikeas, Kombes (purn) Purnomo, Sylvia Sholehah alias Bu Pur hari ini bersaksi di pengadilan Tindak Pidana Korupsi untuk tersangka kasus korupsi proyek Hamabalang, Dedy Kusdinar.  

Peran Bu Pur dalam kasus ini sangat signifikan. Ia disebut dalam hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai pihak yang memuluskan persetujuan kontrak tahun jamak untuk proyek dengan total anggaran Rp2,3 triliun tersebut.
 
BPK bahkan menulis Bu Pur dan sepupu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni Widodo Wisnu Sayoko dan Arif Gundul menerima komitmen fee sebesar Rp2,5 miliar.
 
Peranan kelompok Cikeas ini mencakup lintas kementerian. Salah satunya langsung berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Ani Rahmawati.

Tak Juga Dipanggil KPK, Ibas Meresmikan Graha Yudhoyono

Meski telah diduga menerima uang $200.000 Ibas tak juga di panggil KPK. Ia terlihat di Kantor DPD Partai Demokrat di Bangka Belitung , Jumat (29/11/2013). Kantor DPD Partai Demokrat Babel yang diresmikan tersebut dinamakan Graha Yudhoyono. Peresmian dihadiri oleh ratusan warga di sekitar kantor.

“Posisi kantor yang strategis ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin menjadi rumah aspirasi bagi masyarakat Babel sekaligus simbol kemenangan dan kejayaan Partai Demokrat pada 2014 mendatang,”  kata Ibas saat peresmian Graha Yudhoyono [intl/intan/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version