View Full Version
Selasa, 05 Aug 2014

Ustadz Abu Bakar Ba'asyir Membaiat ISIS Karena Intensifnya Pengaruh Napi Pro ISIS

Jakarta (voa-islam.com) – Ustadz Abu Bakar Ba’asyir melakukan baiat kepada pimpinan Negara Islam, Abu Bakar Al Bahgdadi ternyata atas desakan dan intensifnya pengaruh informasi dari sejumlah napi yang mendukung "Negara Islam" (NI/IS/ISIS) di Nusa Kambangan.

Mantan amir Biniyabah JAT Ustadz Muhammad Achwan dalam wawancara per telepon dengannya di tv one Senin malam menyebut Ustadz Ba’asyir dalam posisi tidak mendapatkan informasi yang berimbang perihal NI/IS pimpinan Abu Bakar Al Baghdadi ini.

Dirinya memaparkan bahwa intitusi JAT hanya mendapatkan jatah sepekan dua kali mengunjungi Ustadz Ba’asyir dengan durasi 1 jam. Sementara napi “teroris" pro NI/IS berada 24 jam mengelilingi beliau.

Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Haris Abu Ulya mengatakan Ustadz Ba’asyir dikelilingi oleh napi “teroris” yang pro NI/IS/ISIS.

“Beliau selama ini mendekam dibalik Lapas Pasir Putih-Nusa Kambangan, dan beliau dikelilingi oleh napi “teroris” yang pro ISIS. Bersama beliau ada seorang yang bernama Abu Yusuf, Abu Irhaby dan Anton, bisa dikatakan mereka ini 24 jam berinteraksi dengan beliau. Belum lagi seorang Aman Abdurrahman dari Lapas Kembang Kuning-Nusa Kambangan via telpon rutin komunikasi dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Sikap dan pemahaman seseorang bergantung dari maklumat (informasi) yang ia serap. Nah, ini soal intensitas dan volume komunikasi yang di introdusir kepada Ustadz Abu oleh orang seperti Abu Yusuf, Abu Irhaby dan Aman Abdurrahman lebih dominan dan banyak memberikan pengaruh mindset serta sikap seorang Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.” kata Haris Abu Ulya kepada voa-islam.com, Senin (4/8/2014).

Dia menambahkan justru Ustadz Abu sebagai pimpinan JAT tidak mendapatkan bisa informasi yang lebih dari dalam JAT sendiri, justru yang terjadi ustad ABB dibanjiri informasi dari luar JAT.

“Ustadz Abu di satu sisi sebagai pimpinan JAT, tapi tidak mendapatkan informasi yang lebih dari organ JAT dibanding informasi yang datang dari orang diluar JAT. Bahkan dalam konteks gerakan yang saya baca, sadar atau tidak akhirnya JAT tidak lagi mampu mempertahankan perfomanya sebagaimana mestinya. Karena pimpinannya dalam kondisi “dipangku” pihak lain diluar JAT.” papar Haris.

Haris Abu Ulya juga menyampaikan bahwa semua proses aliran informasi yang tidak berimbang kepada Ustads ABB itu atas ridho BNPT, Densus88 dan pihak pemerintah RI dalam hal ini Dirjen lapas Nusa Kambangan.

"Dan semua proses ini secara tidak langsung mengalir dalam sebuah “karpet merah” pembiaran oleh pihak BNPT, Densus 88 dan pihak Dirjen Lapas." tandasnya. (aj/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version